“Semuanya serba mendadak banget. Dua minggu lalu saya ditelepon, tim ini butuh pembalap, saya mau apa enggak. Saya langsung bilang mau, langsung siap-siap berangkat,” ujar Doni yang dalam balap ketahanan selama 8 jam kali ini bertanding bersama tim Jepang, Hashimoto-Gumi Akeno Speed, sehari sebelum Lebaran (27/7).
Segala persiapan untuk ke Negeri Matahari Terbit pun dilakukan dalam waktu sangat pendek. Termasuk visa yang baru keluar beberapa jam sebelum keberangkatan.
“Cuma punya waktu seminggu buat urus visa. Tanggal 22 pagi visa keluar, malamnya saya berangkat,” katanya di sela-sela antrian scrutineering di Sirkuit Suzuka (23/7).
Untungnya walaupun dadakan di-order balapan, skill dan fisik Doni selalu siap tanding. Latihan fisiknya enggak pernah main-main. “Tiap hari masih sepedaan. Ke Merapi atau dari rumah ke pantai Parangtritis pulang pergi,” katanya sambil menghitung jarak tempuh sekitar 40 km sekali jalan ke Parangtritis. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR