Sesuai temanya, tentu kegiatan ini mengedepankan budaya positif. Salah satunya adalah kepedulian terhadap safety riding yang erat kaitan dengan etika budaya berlalu lintas yang santun.
Warga Revo ini mereka melakukan long march dari lokasi Alun-Alun utara sampai pertigaan Nonongon, Solo. Bersama aparat kepolisian lalu lintas, mereka bergerak membentangkan berbagai spanduk. Yang isinya terkait ajakan safety riding. Termasuk mengajak masyarakat menjadi pelopor lalu lintas yang benar.
“Jadi kami memberikan stiker terkait itu kepada pengguna jalan. Intinya peduli mengajak masyarakat berbudaya berlalu lintas,” yakin Mustakim ketua ROCS yang juga ketua panitia.
Tak hanya itu city rolling digelar dan dilanjut kepedulian terhadap cagar budaya. Caranya dengan membersihkan lingkungan Keraton Solo. Kebetulan lokasi penyelenggaraan berdekatan dengan lokasi yang sarat dengan unsur budayanya. Yakni halaman Pagelaran keraton Surakarta.
Kegiatan ini juga didukung langsung oleh PT Astra Honda Motor (AHM), PT Astra International Tbk-Honda Sales Operation (Astra Motor) Semarang, Paguyuban Honda Solo (PHS), IKOSA serta pihak Kepolisian Kota Solo.
Totalnya ada 400 bikers dari 60 klub motor Honda Revo se-Indonesia hadir pada gelaran ini. Dari 60 klub Honda Revo, ada 9 kelompok wilayah dari berbagai pulau di Indonesia. Diantaranya dari Sumatra, Jabodetabek, Jawa Barat, Jateng dan DIY, Jawa Timur, Bali dan Lombok, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua.
Nama-nama klub seperti BRC (Bengkulu Revo Club), RRCP (Revo Rider Club Palembang), Jarec (Jambi Revo Club), TREC (Tangerang Revo Club), DEREC (Depok Revo Club), HRC (Honda Revo Club Jakarta), KHOREK (Komunitas Honda Revo Kuningan), ROBIN( Revo Club Banyuwangi), FORCE(Revo Club Madiun) BAREL (Barisan Revo Lombok), Club Revo Bali, RPC (Pontianak Revo Club), Balikpapan Revo Club, Sambas Revo Club. Tomohon Revo Club, Palu Revo Club dan lainnya, hadir terdata. Itu baru sebagian bro, masih ada buanyak lagi. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR