"Penggunaan sarung tangan itu sifatnya mutlak, karena pada saat terjatuh tangan telapak tangan biasanya menopang tubuh dan langsung bersentuhan dengan aspal," jelas Jusri Pulubuhu, Chief Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC). Jadi, fungsi utamanya yaitu melindungi telapak tangan, jari dan pergelangan tangan.
Sarung tangan juga memiliki berbagai jenis, model dan bahan yang beraneka ragam. Yang terpenting, jangan pilih sarung tangan yang halfcut atau hanya menutupi setengah jari saja. "Sarung tangan itu harus menutupi semua bagian jari, jadi kalau model halfcut fungsinya tidak maksimal dan tidak disarankan," tambah Jusri.
Dari sisi bahan, sarung tangan yang berbahan kaos atau kain juga tidak disarankan, karena akan mudah robek jika bergesekan dengan aspal. Sarung tangan berbahan kaos lebih cocok digunakan pada pekerjaan lain, seperti bengkel dan lainnya. Kalau dipakai berkendara fungsinya hanya melindungi dari panas matahari saja, tapi unsur safety saat terjadi kecelakaan kurang.
Biar lebih aman pada saat terjadi kecelakaan, protector dengan berbagai macam bahan juga perlu. Untuk penggunaan harian, protector cukup terbuat dari plastik yang kuat atau karet yang tebal. Sedangkan pada balap, bahannya menggunakan stainless, titanium atau carbon kevlar. Letak protektor ada di seputar jari dan telapak tangan.
Untuk musim panas, bisa gunakan sarung tangan yang berbahan kulit, karena safety-nya cukup bagus. Tapi kelemahannya tidak boleh terkena air, terutama pas hujan. "Saat berkendara hujan, gunakan sarung tangan yang berbahan campuran plastik atau polimer, agar tahan air dan nyaman dipakai pas hujan," tambah pria ramah ini. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR