“Kunci dari berkendara untuk menghindari lubang di jalan adalah sikap antisipatif. Sehingga ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu kecepatan serta meningkatkan kewaspadaan. Sebagai contoh untuk menghindari perlambatan secara ekstrim (rem mendadak),” buka Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) saat dihubungi OTOMOTIFNET.COM pada Senin (27/1).
Menurutnya, saat melakukan perlambatan ekstrim seperti rem mendadak, karena ban akan terkunci dan terjadi slip. “Kondisi tersebut bisa menyebabkan pemotor jatuh karena hilang kendali,” paparnya.
Jusri menambahkan jika melakukan rem mendadak juga berefek fatal bukan hanya diri sendiri, tapi juga pengendara lain di sekitarnya. “Efek rem mendadak saat jalanan ramai justru menambah masalah, karena bisa mengakibatkan tabrakan beruntun. Belum lagi jika gejala slip berujung pada pengendara yang terjatuh di jalur Transjakarta saat bis melintas? Pastinya fatal.”
Solusinya, pengereman harus dilakukan secara bertahap sehingga ban tidak terkunci. “Sehingga pengendalian motor lebih mudah saat menghindari lubang,” katanya.
Sementara jika tak sempat melakukan perlambatan dan menghindari lubang, maka saat roda depan menyentuh bibir lubang, semua rem harus dilepas. “Tujuannya agar benturan lebih ringan dan efeknya tidak terlalu terasa di setang dan motor tetap terkendali,” pungkas pria ramah ini.
Dan yang pasti tetap waspada dan konsentrasi saat berkendara! Hati-hati di jalan... (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR