Jakarta - Kecelakaan Mercedes-Benz B-Class dengan nomor polisi B 8538 GT yang menewaskan istri pengamat politik Yudi Latif, Linda Rahma Natalia, di Tol JORR KM 35 arah Cilandak, Jakarta Selatan, (25/5 dinihari) membuat kita bertanya-tanya.
Mobil sekelas Mercedes-Benz ternyata tetap tidak menjamin keselamatan 100 persen saat terjadi kecelakaan. Padahal secara spesifikasi diatas kertas, penunjang keamanan pada mini MPV Mercedes-Benz ini terbilang lengkap dan mumpuni. Tapi seberapa aman sih?
Konsep keselamatan dari Mercedes-Benz membagi keamanan kendaraan menjadi empat tahap:
Tahap 1: Keamanan Saat Berkendara
Mayoritas kecelakaan dimulai jauh sebelum tabrakan yang sebenarnya, seperti kurang konsentrasi, visibilitas mobil yang buruk atau bahaya yang tidak dapat diantisipasi. Itu sebabnya konsep keselamatan Mercedes-Benz dibuat untuk mendukung keamanan dalam mengemudi sehari-hari.
Fitur penunjang keamanan berkendara Mercedes-Benz antara lain Adaptive Brake Light. Memungkinkan lampu rem berkedip saat terjadi kecelakaan agar memberi peringatan pada pengemudi mobil lain dibelakang.
Adaptive Brake System, yang memungkinkan untuk membantu respon lebih cepat saat pengereman dengan meletakkan sensor pada kampas rem yang bersinergi dengan rem ABS. Fitur ini juga bisa mencegah mobil mundur saat berhenti di tanjakan.
Atenttion Assist, membantu mendeteksi tanda-tanda pengemudi kurang konsentrasi karena kelelahan. Sistem ini bisa memperingati pengemudi. Berguna saat berkendara dimalam hari atau sedang melakukan perjalanan panjang.
Tahap 2: Keamanan Saat Jelang Kecelakaan
Pada tahap kedua ini, fitur-fitur standar Mercedes-Benz B-Class sudah terdapat juga pada hampir semua mobil modern saat ini. Mulai dari rem ABS, EBD dan BA, juga terdapat Acceleration skid control (ASR) untuk memastikan roda tidak berputar berlebih, terutama dilintasan jalan licin.
Tahap 3: Keamanan Saat Terjadi Kecelakaan
Pada tahap tiga, fitur keamanan yang tersemat pada Mercedes-Benz B-Class semakin vital fungsinya. Disinilah peran airbag (selain tentunya seatbelt) untuk menjaga pengemudi dan penumpang tetap aman di dalam kabin (Sialnya airbag pengemudi tidak mengembang dalam kecelakaan tersebut).
Ada tiga bagian airbag yang terdapat pada Mercedes-Benz B-Class. Pertama airbag depan untuk pengemudi dan penumpang. Selain dua airbag ini, bagian kaki, khususnya lutut juga terjaga dengan adanya Kneebag. Selain melindungi kaki, juga menstabilkan posisi tubuh saat kecelakaan.
Tidak hanya itu, Mercedes-Benz B-Class juga dilengkapi Windowbag, sama seperti airbag hanya saja mengembang di sepanjang jendela samping dari pilar A sampai pilar C. Berguna untuk melindungi dari tabrakan samping, maupun kepala penumpang.
Tahap 4: Keamanan Setelah Kecelakaan
Untuk mengurangi kerusakan setelah kecelakaan dan mendukung evakuasi dan penyelamatan, sejumlah tindakan pengamanan bisa dilakukan Mercedes-Benz B-Class, salah satunya dengan cara mematikan mesin secara otomatis, sekaligus memutus pasokan bahan bakar.
Hazard dan pencahayaan interior juga otomatis menyala agar mudah terlihat. Bahkan sela persendian diantara pintu sudah terdapat teknologi Improved rescue measures, sehingga pintu tetap mudah dibuka setelah tabrakan, jadi memudahkan dalam melakukan evakuasi.
Nah, dari keempat tahap keselamatan yang terintegrasi secara menyeluruh pada Mercedes-Benz B-Class (diatas kertas) tentu saja sangat mendukung dan mumpuni saat terjadi kecelakaan. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR