Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Nyicip Mobil Listrik Tesla Model S P85D Zero Emission, Insane Acceleration

Otomotifnet - Jumat, 27 Februari 2015 | 10:13 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Melihat sosoknya di dalam showroom, sedan dengan kaca belakang yang terbuka bareng bagasi ini lebih mirip tunggangan eksekutif. Bahkan, handle pintu pun rata dengan bodi kala tak digunakan



Jakarta
- Impresi ketika masuk kabin Tesla Model S P85D pun sama saja. Panoramic roof dengan jok berlapis kulit beige masih mengesankan aura kemewahan. Duduk di jok pengemudi, OTOMOTIFNET hanya menemukan 2 tombol mungil untuk mengaktifkan lampu hazard dan di sisi kiri untuk membuka laci. Sisanya, hitam legam tanpa ada fitur apapun.

No caption
No credit
No caption

Panel spidometer informatif, terdapat indikator regenerative braking dan kecepatan


Tapi usah bingung bagaimana cara pakainya. Rahasianya ketika kunci didekatkan. Panel spidometer dan layar 17 inci di bagian tengah dasbor akan menyala dan jadi pusat komando. Yup, layar sebesar itu di tengah bisa memerintahkan mulai dari seberapa lebar atap panoramic mau dibuka, temperatur AC ataupun mode berkendara, termasuk sistem navigasi.

No caption
No credit
No caption

Tuas transmisi ada di samping kanan setir, mirip tuas lampu sein


Akselerasi dahsyat

“Cukup dekatkan kunci, taruh transmisi di D, selanjutnya tinggal injak pedal gas untuk berakselerasi,” ucap Rudy Salim, President Director Prestige Car yang menemani OTOMOTIFNET jalan-jalan di seputaran Pluit, Jakut. Simpel dan praktis!

No caption
No credit
No caption

Dicoba di seputaran Pluit, OTOMOTIFNET terkesima dengan tarikan Model S yang bikin kepala nempel jok
Tampak belakang mencirikan sedan touring dengan aksen diffuser di kolong


Oke, langsung saja mencoba. Pertama atur posisi duduk di jok eletrik, setir dengan teknologi tilt steering dan telescopic sudah elektrik. Setelah mendapatkan depth perception dimensi bodi, injakan di pedal gas terbilang halus dan akurat. Seberapa dalam menginjak, selama masih berkendara halus, pasti Model S ini bakal ikutan kalem.

No caption
No credit
No caption

Ruang kabin belakang terbilang lega dengan lantai rata ala MPV mewah


Begitu sudah puas beradaptasi, coba injak pedal lebih dalam. Gaya gravitasi sebesar 1G bikin kepala menempel di head rest dengan sedikit rasa mual, seakan isi perut tertinggal di belakang. Sumbernya, berasal dari 2 mesin motor listrik yang menggerakkan roda depan dan belakang berbarengan.

Oh iya, ini hanya sebagian kecil dari tenaga total Tesla Model S P85D. OTOMOTIFNET baru mengaktifkan mode Sport yang membuat tarikan lebih beringas dan putaran setir lebih berat. “Kalau mau, kita bisa buka mode Insane. Keluaran tenaganya lebih gila lagi,” ujar Rudy lagi.

No caption
No credit
No caption

Pelek 21 inci model turbin dengan ban 265/35R21 bikin handling makin mantap


Tersembunyi di balik bodi yang kalem. Kombinasi 221 dk dari motor di depan dengan 470 dk dari motor belakang, menghasilkan tenaga total hingga 691 dk. Gaya dorongnya berasal dari torsi superbesar, hingga 931,4 Nm! Bandingkan dengan Lamborghini Murcielago LP 670-4 Super Veloce yang ‘hanya’ punya tenaga 660 dk dengan torsi 660 Nm.

No caption
No credit
No caption

Tampak belakang mencirikan sedan touring dengan aksen diffuser di kolong


Ciri khas mesin listrik, tak ada perpindahan gigi karena motornya langsung terhubung di as roda. Handling-nya luar biasa berkat sistem AWD (All Wheel Drive). Tapi beda dengan kendaraan lain yang pakai gardan, Model S P85D dibilang AWD karena sepasang roda depan dan belakang berputar bareng walau tenaganya berasal dari masing-masing motor.

Dari kapasitas baterai yang bisa melahap 344 km, OTOMOTIF menghabiskan sekitar 27,2 km dan indikator baterai hanya turun tak sampai 1/4 kapasitasnya. Layaknya motor listrik, Model S P85D juga punya sistem regenerative braking untuk memaksimalkan baterai.

Makanya, begitu pedal gas dilepas, terasa laju tertahan karena putarannya dipakai untuk mengisi kembali listrik aki. Hebatnya lagi, sistem ini bisa diatur versi Standard atau Low. Efeknya pada Low, rem terasa lebih loss walau terkompensasi pengisian ulang akan lebih sedikit. • (otomotifnet.com)



No caption
No credit
No caption


Full Custom

Tertarik memiliki Tesla Model S P85D atau model Tesla lainnya? Pertama, siapkan saja uang sebesar US$ 140 ribu sampai US$ 190 ribu atau mulai di kisaran Rp 1,68 Milyar. Itu hanya untuk varian standar ya.

“Tesla bisa di-custom sesuai keinginan. Jadi konsumen bisa pilih mulai dari warna bodi, interior sampai bahan jok dan pelek,” jelas pria ramah warga Pluit, Jakut ini. Bodi sendiri disediakan 7 pilihan warna, lalu atap panoramic bisa dipesan, juga 4 pilihan bahan jok dan 4 material kayu pelapis dasbor, termasuk 3 opsi pelapis plafon yang terbuar dari kulit beludru Alcantra.

Nah, tak perlu pusing juga soal instalasi listrik di rumah. Setiap pembelian Tesla sudah disediakan soket wall mounted Menneske. “Tinggal disesuaikan saja dengan listrik di rumah. Pengaruhnya ke waktu pengisian saja yang lebih lama,” terang Rudy lagi.

Misalkan saja nih, listrik di rumah pakai 3 phase dengan kapasitas 16A, akan menghasilkan listrik sekitar 11kW (16A x 220V x 3). Jadi, setidaknya butuh waktu 8 jam sampai baterai terisi penuh kembali.

Kalau ingin lebih ramah lingkungan, Rudy sampai menyediakan opsi untuk instalasi sumber listrik solar panel alias panas matahari agar tak mengganggu aliran listrik dari PLN. “Kalau masih kurang, kita akan bantu proses untuk naik daya ke PLN,” ucap Rudy lagi meyakinkan.


No caption
No credit
No caption


Minim Perawatan

Mudahnya memiliki Tesla tak hanya karena tak lagi harus mengisi bahan bakar. Perawatan pun relatif tak ada. “Semua sistem operasinya online. Jadi, apapun yang terjadi pada mobil, pasti kita ketahui dan terdeteksi. Biasanya per 3 bulan akan ada update baru,” urai Rudy lagi.

Jadi, kalau mobil biasa mesti mendatangi bengkel misal tiap 10 ribu km. Pada Tesla, nantinya seluruh kondisi mobil terpantau melalui jaringan online. Tak ada oli, bahkan power steering dan kampas rem terbilang awet karena ada sistem regenerative braking. Artinya, yang mesti diganti paling hanya bilah wiper dan ban saja.

Baterai lithium-ion tersebar di lantai, sekaligus jadi rangka monokok bikin distribusi bobotnya nyaris ideal, yakni 48% depan dan 52% di belakang. “Kita garansi baterai 2 tahun dan 4 tahun untuk perawatan,” yakin pria ramah ini.



Depan Belakang Bagasi

Kelilingi Model S P85D, jangan harap akan ketemu knalpot. Tesla hanya menggunakan mesin motor listrik. Jadi enggak akan ada emisi gas buang. Lubang untuk proses charging pun ngumpet dengan rapi dekat lampu belakang, sisi kiri.

Buka bagasi, kaca belakang ikut terangkat dan kapasitas esktraluas langsung terpampang, itu pun masih ada ruang tersembunyi. Buka kap depan, lagi-lagi hanya ruang bagasi yang terlihat. Jangan heran, motor listriknya kan langsung terhubung dengan as roda.

Alhasil, kalau mau bawa Model S ke luar kota, digaransi seluruh koper plus tas bawaan bakal muat tanpa kendala. Praktis, tak ada apapun yang harus dicek atau periksa oleh pemiliknya, paling hanya air wiper saja dengan tutup berwarna biru di sisi kanan mobil.

Kabin juga terbilang lega. Bodi sepanjang 4,97 meter menjamin kaki enggak bakal mentok. Apalagi, layout interior sangat efisien dengan lantai rata. Di antara penumpang dan pengemudi pun tersedia konsol panjang yang bisa digunakan untuk meletakkan barang bawaan.




Editor : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa