Otomotifnet.com - Indrawan, owner Bestop Motorsport, bengkel yang diberikan tanggung-jawab untuk membangun Mercedes-Benz G 280 ini pun langsung gaspol.
Mesin Prado dipilih karena bandel, enggak berisik dan kuat bopong bodi G-Class
“Seru, order-nya enggak hanya itu, juga engine swap berikut gardan. Ini yang sip. Soalnya, walau bodi G-Class itu gede, ruang mesinnya sempit. Butuh banyak penyesuaian,” yakin pebengkel yang beralamat di JL. Palagan, Tentara Pelajar, Jongkang Baru, Yogyakarta.
Jeroan spidometer ambil dari Prado supaya enggak repot
Bagian bak dirancang ulang, termasuk dinding pemisah antara bodi dan pikapnya. “Bahannya pelat besi 1,2 mm. Bentuknya ngikutin bodi G-Class, termasuk pintu belakangnya. Sebelum terpasang, sasis dibuat molor 40 cm. Tujuannya mengejar bentuk D-cab supaya rapi dan pantas,” ungkap pria beralis tebal ini.
Enaknya D-cab, kabin belakang lebih lega dan kaki bisa selonjoran
Akibat bodi melar, posisi gardan menyesuaikan termasuk modifikasi kopel belakang, yang juga dibuat molor. Oh iya gardannya pakai Toyota Hilux (final gear 10,41), berikut ARB air locker. Bila diintip ke kolong depan, suspensi depan enggak lagi ditopang per spiral dan sokbreker tok.
Gardan Prado, harus menyesuaikan dimensi yang melar
Namun nambah 1 lagi, jadi ada 2 sokbreker, yakni Bilstein dan Rancho yang menggamit per bawaan G-Class. Aplikasi tersebut ternyata terkait mesin yang tak lagi pakai bawaannya. Kini, beralih mesin diesel 1 KZ-T, 4 silinder berkapasitas 2.982 cc lengkap dengan transmisi matiknya.
Bak belakang bikin dari pelat besi 1,2 mm. Hanya diisi ban serep Simex Extreme Trekker 35 inci
Mesin bawaan Toyota Prado ini dipilih karena terkenal bandel, enggak berisik dan performanya bagus. Namun, aplikasinya kata Indrawan lumayan bikin puyeng. Pasalnya ruang mesin ternyata enggak seluas yang diperkirakan. “Mesin 1 KZ-T itu cukup buat gotong G-Class yang gambot.
Namun bobotnya lebih berat dibanding aslinya. Ketika dibenamkan, posisi engine mounting sampai mundur 10 cm dari aslinya. Makanya butuh penyesuaian sana-sini, termasuk 1 sokbreker lagi untuk menopang gardan depan. Biar enggak keempukan,” papar pebengkel yang dikarunia 3 anak ini.
Hasilnya, ketika berada di kabin yang adem dan mencoba di jalanan keriting, bantingan suspensinya nyaman banget dan enggak mentul-mentul. Yang ribet cuma naik kabinnya, tinggi bos, hehehe… • (otomotifnet.com)
Plus:
- Bisa jadi inspirasi mengacak-acak G-class jadi d-cab
Minus:
- Ban kembang kasar lumayan berisik di aspal
DATA MODIFIKASI
Ban: Simex Extreme Trekker 35/10.5-R15
Pelek: Challenger R15x8.5 inci
Mesin: 1KZ-T plus girbok matik
Gardan: Hilux
Locker: ARB
Bumper: replika G63
Winch: Warn 8274
Sokbreker: Bilstein, Rancho
Bengkel: Bestop Motorsport 0274-888799
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR