Sebagai mantan pembalap, Irwan Pribadi tentu saja lebih suka kendaraan bergaya racing. Jadi walaupun pakai Toyota Camry yang lebih condong elegan, modifikasinya tetap aliran street racing
Jakarta - Saat akan mengubah tampilan, hal pertama yang dilakukan adalah cari referensi ubahan. “Setelah browsing sana-sini, akhirnya pilih gaya bikinan Aimgain yang diterapkan pada Lexus IS-C,” ujar pria yang lebih akrab disapa Kim ini. Jauh banget ya nama dan panggilannya, dan ternyata yang dimaksud Kim adalah panggilan mas dalam bahasa Jepang. Ah ada-ada saja nih!
Head unit Alpine IVE W530EBT ditempatkan di bawah panel AC, head unit standar tetap ada di tempatnya
Aimgain merupakan rumah modifikasi asal Hiroshima, Jepang. Karyanya mayoritas untuk Lexus, kendati ada juga untuk Toyota, Chrysler dan Nissan. Produknya banyak, tak hanya body kit, tapi juga pelek, suspensi dan lainnya.
Kembali ke topik. Gaya modifikasi Aimgain yang diterapkan memang terbilang sporti walaupun masih tetap mempertahankan kesan elegan yang dibawa Lexus. Tampak dari 3 buah airdam di bumper yang tak terlalu besar. Lalu di fender, tampak kisi-kisi untuk membuang udara panas.
Semua itu diterapkan Kim ke Camry miliknya lewat bantuan bengkel HJ Autowork yang bermarkas di Depok, Jawa Barat dengan bahan pelat besi. Sementara sisi belakang dihiasi bumper yang cukup gondrong, hanya saja jika karya Aimgain dihiasi 4 buah moncong muffler, pada Camry hanya dikasih kisi-kisi kawat dan muffler yang sudah free flow malah disembunyikan di baliknya.
Atap harus rela dijebol demi memasang sunroof lansiran Honda Odyssey
Jika bumper depan belakang dibikin persis karya Aimgain untuk Lexus IS-C, beda dengan side skirt yang lebih condong model untuk Lexus IS F. “Bentuknya saya lebih suka yang untuk IS F, terlihat lebih pas,” tegas Kim. Kemudian biar tak terlalu mencolok, bagasi hanya dihiasi duck tail, bukan GT Wing seperti yang diterapkan pada mobil yang jadi acuan.
Kim. Suka konsep street racing
Finishing-nya dicat silver dof pakai produk Spies Hecker. “Cukup ribet tuh, setelah selesai malah terlalu ngedof, nyuci pun mesti pakai sikat. Nah sekarang diamplas, eh malah terlalu kinclong, hahahaa,” tawa Kim yang tinggal di Depok ini.
Sayang sisi belakang minus kehadiran muffler, kesan racing jadi berkurang
“Sebenarnya mau tambah stiker juga biar persis Lexus yang dicontoh, tapi belum sempat nih,” imbuh pria yang terakhir balap saat turun OMR Ninja 650 pada 2013 lalu. Segera deh biar street racing-nya makin kuat! • (otomotifnet.com)
Plus:
- Jarang ada Camry dikonsep street racing
Minus:
- Beberapa bagian ujung bumper rusak kena permukaan aspal lantaran terlalu ceper
DATA MODIFIKASI
Pelek: ADV1 8,5x20 & 10,5x20 Ban: Achilles 225/35R20 & 245/35R20 Coilover: BC Sport Lampu rem: Camry Hybrid Cat: Spies Hecker Head unit: Alpine IVE W530EBT Power: Vertical Mass CX22000 2x Power 4 channel: Vertical Mass CX4250 Capasitor bank: Jacaranda Speaker: JBL Subwoofer: Prokick 12” x2 Rocford Fosgate P1 12” x2 Setir: Sparco Pedal: TRD Jok: Bride ILLEST Shift knob: Sparco
Audio Gusur Jok Belakang
Kendati bergaya street racing bahkan sampai interior, terlihat adanya setir racing, bucket seat sampai roll-bar, ternyata audio juga digarap serius. Malah, Kim lebih condong aliran SPL dengan hadirnya 4 buah subwoofer. Dua mengisi bagasi dan 2 lagi ada di kabin belakang, berikut 4 speaker dan 3 power, yang sampai menggusur jok belakang tuh.
“Kalau dinyalain semua bergetar, makanya kaca mesti sambil dibuka tuh, hehehe,” tawa Kim. Pengerjaan dibantu oleh gerai Surya Mandiri Audio di bilangan Jatiasih, Bekasi. Oh iya, di dasbor kendati head unit (HU) standar masih tertempel rapi dan menyala, ternyata sudah tak difungsikan.
Sedang HU Alpine yang dipakai dipasang di bawah panel AC. “Standarnya dibiarin aja, soalnya mau pasang di situ enggak ada cover yang pas,” terang Kim.
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR