Awalnya menganut gaya stanced, sekarang beralih jadi street racing
Jakarta - Ini yang terjadi pada Toyota Corolla Altis lansiran 2001 milik Raden Viqi Maulana. “Sempat ikut gaya stance awalnya, tapi karena sasisnya gesrot mulu sama aspal. Lama-lama gerah juga,” ujar Viqi, demikian ia biasa disapa. “Awalnya saya dibelikan Altis ini oleh ayah sebagai hadiah kelulusan SMU. Sempat bingung juga karena modelnya bapak-bapak banget,” ujar Viqi.
Sedikit ubahan, mesin ini sanggup mencatat best time 15,987 detik untuk jarak 402 m
Senang bercampur bingung, ia pun mencoba memodifikasinya pelan-pelan. “Pasang pelek 17 inci lebar belang, ceperin sampai mepet fender,” kenangnya. Namun tak bertahan lama, Viqi mencoba ganti aliran. “Coba aliran street racing ah,” ucapnya.
Dari luar tidak terlalu terlihat kesan balapnya, tapi aura elegan khas Altis sudah berkurang
Akhirnya konsep street racing sleeper jadi pilihan. Mesin 1ZZ-FE yang berkapasitas 1.800 cc jadi sasaran utama. “Intinya bisa kencang, tapi masih harus bisa dipakai harian,” ujar pria ramah ini. Makanya Viqi juga tidak mau terlalu berat modifikasi mesinya.
Sayang X-Bar ini hanya sebagai hiasan saja
Mulai dari header konfigurasi 4-1 sampai muffler belakang, ia bikin custom, knalpotnya juga 5Zigen custom free flow. “Dengan ubahan ini saja ‘nafas’ mesinnya jadi lebih panjang,” ujarnya. Dengan ubahan ini, saat event drag race Sentul, November lalu, ia mendapat best time 15,987 detik di kelas 16 detik. “Lumayan lah untuk pemula, hehehe,” kekehnya.
Rencana selanjutnya, Viqi akan menambahkan piggyback agar bisa menembus 14 atau 15 detik kecil. “Mobil bapak-bapak enggak harus pelan kan? Hahaha,” gelaknya. • (otomotifnet.com)
Data modifikasi
Header 4-1 custom
resonator custom
muffler 5Zigen custom
ground cable HKS
busi NGK Iridium
air filter replacement Apex
pelek replika SSR Type F 15x6,5 inci
ban Bridgestone Turanza 195/60R15
sokbreker dan per custom
jok semi bucket replika Bride
seatbelt Takata 2 points, X-Bar
setir Momo
indikator AutoGage
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR