Sebelum mobil tersebut sampai di garasi rumahnya, Kiki, panggilannya sudah memiliki konsep yang jelas dalam mengubah tampilan. "Jadi, mobil ini hanya sebentar di rumah. Langsung dibawa untuk modifikasi," sebut pria berusia 32 tahun ini.
Arah modifikasinya ke tampilan mobil ceper dengan camber negatif yang saat ini sedang digandrungi. Menurutnya, modifikasi Agya ini kesulitannya di kaki-kaki. Ruang yang tersedia sangat kecil sehingga tidak sembarang pelek bisa ‘ditanam' di situ.
Belum cukup sampai di situ. Untuk pemasangannya, ditambahkan spacer depan dan belakang. Maksudnya supaya kedudukan pelek bisa rata dengan bodi, sehingga ketika dibuat camber, pada bagian atas sedikit masuk ke sepatbor.
Pekerjaan belum selesai. Giliran suspensi kena garap. Perpaduannya, per pakai SBM yang sedikit dipotong dan sokbreker Showa. "Awalnya per tidak dipotong, tapi ternyata hasilnya kurang bagus. Ban masih terlihat bulat, tidak masuk ke spatbor," jelasnya.
Aplikasi ini membuat Kiki harus melepas pelapis dalam fender serta menggerus habis pelat spatbor belakang bagian dalam. Ini demi mendapatkan camber belakang -5,3 dan depan -2,21.
Setelah mobilnya jadi, giliran berkreasi untuk mobil-mobilan anaknya. Dibikin sama bergaya camber negatif, demikian juga warna bodi. Untuk mobil-mobilannya, juga dibuatkan door trim serta karpet layaknya mobil sungguhan.
Sayang, yang jadi model mobilnya bukan Agya, melainkan Audi R8. "Biarin deh, mudah-mudahan nanti bisa beli R8 beneran," kekehnya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR