Otomotifnet.com - Sekalipun sudah punya Toyota Starlet kapsul, bermesin turbo pula, tetap tidak bisa memupuskan ingatan Angga Pohan pada model hatchback sebelumnya.
Yakni Starlet kotak (Starko). Seperti orang pacaran saja, meski dapat pacar baru tetap ingat terus akan cinta pertamanya.
“Dulu ke mana-mana saya pake Starlet kotak 1.3 SE dan terpaksa dijual saat masuk bangku kuliah,” kenang Angga mengenai mobil idaman semasa sekolah.
Kendati, kini
sudah ada Starlet kapsul bermesin turbo yang menjadi kuda hariannya.
Pucuk dicinta ulam tiba. Kesampaian juga Angga menebus 'Starko' keluaran 1986 dalam wujud 'bahan'.
“Persis setahun yang lalu, pas ada rezeki langsung saya tebus,” ujar Angga yang juga ketua ISC (Indonesia Starlet Club) chapter Jakarta ini.
Langsung terbayang di benaknya sebuah besutan yang sama dengan kapsul miliknya.
Apalagi kalau bukan mesin dengan turbo charger yang notabene merupakan versi GT di negara asalnya.
“Komponen dan pernik asli GT tipe EP71 saya kumpulkan dari berbagai sumber limbah seperti Malaysia, Singapura dan Jepang,” paparnya.
Mayoritas barang-barang baru terkumpul lengkap setelah 5 bulan berburu.
Mulailah project EP71 yang sebenarnya dimulai.
Bodi yang sudah mulai keropos dan kumal langsung masuk bengkel cat untuk disiram ulang dengan kelir merah solid.
Bersamaan dengan perbaikan bodi, mesin half cut 2E-TELU pun ikut digarap agar kembali fit.
Rebuilding dan upgrade performa seperti polishing dan porting dilakukan bengkel R-Speed di Cipinang, Jaktim.
Tak ketinggalan, turbocharger yang sudah mulai usang diganti dengan varian yang lebih besar tipe CT9B.
Termasuk pembuatan custom piping hingga sistem fuel supply dan pengapian.
“Tak boleh ada yang ketinggalan karena sudah terlalu lama saya menunggu,” jelas Angga.
Termasuk saat membangun kaki-kaki, Angga rela merogoh kocek lebih dalam demi suspensi coilover spring buatan K-Sport pada keempat roda.
"Terlanuur nyebur terlalu dalam," kelakar Angga. (Mobil.Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR