Jakarta - Sebagai pengusaha mobil second hand, sejatinya Sule bermata elang. Setiap inci dari bagian mobil yang diincar pasti tak ada yang luput. Kebiasaan itu pula yang membuat pria 28 tahun itu termasuk choosy dalam memilih mobil untuk hobi.
Pilihannya pun jatuh pada Mitsubishi Lancer Evo VIII sebagai 'mainan'. Tentu, ada alasan spesifik. “Gampang dibuat kencang, terbilang langka dan enak dipakai harian,” ujar Sule mantap.
Namun kurang puas rasanya bila spesifikasi bawaan pabrik tak dioprek lagi. Luckas Tjandra dari Engine+ Motorsport akhirnya kebagian tugas mendongkrak performa The Black Beauty milik Sule.
Mesin 4G63-T yang sudah legendaris di kancah sport dibelah total untuk dicangkok krukas stroker. Tak tanggung-tanggung dipilih stroker kit 2.300 cc buatan AMS yang mampu mengail torsi besar sejak di putaran rendah.
“Meski rpm limit hanya terpatok 8.800 rpm tetapi untuk pemakaian harian jauh lebih enak ketimbang stroker 2.100 cc yang bisa berotasi hingga 10.000 rpm,” papar Luckas. Tentunya tak hanya sekadar mengganti kruk as saja.
Agar mission acomplished, mulai dari piston, setang piston hingga kepala silinder utuh diganti versi racing. “Cylinder head versi racing keluaran Jun jadi pilihan Sule untuk menghadang boost gede dari turbocharger Garret GT35,” ungkap Luckas lagi.
Lewat part pendukung seperti header racing full system, ECU stand alone Haltech PS1000 hingga pelat kopling Turbonetics twin plate mampu dihasilkan 779 dk on flywheel. “Sekitar 660 dk on 4-wheel,” puas Sule yang memang seorang perfeksionis. (Mobil.Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR