Menunggu cukup lama setelah sesi first drive di kawasan Bromo, Jatim beberapa saat lalu, akhirnya unit tes Honda HR-V 1.8 Prestige dan 1.5 E tersedia untuk dieksplorasi lebih dalam. Bagaimana performa keduanya jika dipakai harian?
HR-V 1.5 E
Duduk di jok berbalut bahan fabric rasanya cukup keras, tapi desainnya yang semi-bucket terasa pas mendekap badan. Kolong yang luas dipadu foot rest bikin nyaman kaki. Arm rest kendati bisa digeser maju, namun kurang sedikit ke depan dan kurang tinggi untuk driver berpostur 173 cm, pun ketika menyenderkan siku terasa nanggung.
1.500 cc, tenaga cukup besar dan irit
Seluruh tuas yang ada di setir mudah dioperasikan, termasuk paddle shift, audio switch dan cruise control. Kecuali tombol klakson, mesti pencet bagian tengah dengan keras baru bunyi.Adanya fitur Eco Assist, berupa ring yang bisa berubah warna di spidometer, sangat membantu dalam berkendara eco driving, cukup ikuti selalu menyala hijau maka konsumsi bensin bisa sangat irit.
Eco Assist, gampang dilihat dan berguna jika mau berkendara hemat
Buktinya untuk dalam kota dengan mudah meraih angka 12 km/lt, cukup irit untuk mesin berkapasitas 1.497 cc. Tak hanya Eco Assist, transmisi CVT juga berpegaruh, karena punya rentang perbandingan sangat luas, yaitu 2,526-0,408. Melaju stabil 80 km/jam hanya 1.500 rpm. Kelebihan lain CVT, perpindahan gigi terasa sangat smooth, jadi nyaman. Hanya saja ketika kick down ada sedikit selip, sayup-sayup terdengar dari kabin suara menggerung.
Taruh transmisi di S dan mainkan paddle shift, serasa pembalap F1
Buat yang doyan ngebut, mesin bertenaga maksimal 118 dk/6.600 rpm dan torsi 145 Nm/4.600 rpm ini punya karakter digdaya di putaran menengah hingga atas. Di bawah 2.500 rpm terasa ada sedikit jeda, saat VTEC belum bekerja. Tapi yang suka santai tak terlalu masalah, cukup untuk menghela kendaraan berbobot kosong 1.226 kg ini.
Suspensi belakang agak keras kalau jalan sendiri atau berdua
Handling terasa pas untuk yang suka jalan agak ngebut. Stabil dan minim body roll, ditekuk kencang di tikungan atau jalan zig-zag nurut tanpa ada gejala oversteer. Namun saat lewat jalan rusak karakter suspensinya memang agak keras, terutama yang belakang. Ketika melindas polisi tidur terdengar bunyi ‘dug’. Satu lagi catatannya adalah, versi ini tak dilengkapi sensor mundur maupun kamera belakang, jadi mesti ekstra hati-hati saat parkir! • (otomotifnet.com)
Belakang tak ada sensor mundur maupun kamera
Tommy Bramudia, wiraswatawan pemilik Honda Jazz 2005
Masuk ke dalam kabin nuansa lebih mewah begitu terasa, lantaran jok sudah berbalut kulit termasuk door trim, juga dikombinasi warna putih. Belum lagi head unit lebih besar (7 inci), dan tentu saja adanya fitur sunroof, bisa memandang bulan dan bintang saat jalan malam.
Mesin 1.800 cc, jauh lebih bertenaga
Kemewahan lain juga terasa saat menyalakan lampu utama, dengan LED cahayanya putih, lebih terang dari versi 1.5 yang pakai bohlam halogen. Sangat efektif menyinari gelapnya malam.Belum lagi soal kenyamanan yang ternyata juga beda, redaman terasa lebih empuk tapi tetap stabil.
Jok kulit, lebih mewah dan nyaman
Melewati polisi tidur yang sama, tak ada suara ‘dug’ seperti di versi 1.5. Padahal melihat data spek sama persis, termasuk ukuran bannya yang 215/55R17. Mungkin karena punya bobot lebih berat atau suspensinya beda nih.Namun yang lebih istimewa tentu performa mesinnya, dengan colekan gas yang sama, lajunya jauh lebih responsif!
Maklum saja dipersenjatai mesin 1.799 cc bertenaga maksimal 137 dk/6.500 rpm dan torsi 169 Nm/4.300 rpm. Pakai mesin ini, laju HR-V terasa tak ada jeda dari bawah sampai atas.Tak heran hasil tes pakai Racelogic pun ada beda signifikan dibanding versi 1.5.
Ultra seat, fleksibel saat membawa barang berbagai bentuk
Contoh untuk jarak 402 meter, ditempuh hanya dalam 17,7 detik, sedang HR-V 1.5 18,2 detik. Kemudian untuk kecepatan 100 km/jam hanya 10,6 detik, berbanding 11,4 detik.Meski lebih bertenaga, tapi soal konsumsi bensin ternyata tak harus lebih boros. Dalam pengujian luar kota dan konstan 100 km/jam, ternyata versi 1.8 ini malah lebih irit, dengan mendapat angka 15,6 km/lt dan 17 km/lt.
Ada sunroof, lebih romantis saat jalan malam
Kenapa bisa? Kalau melihat spesifikasi kendati rentang rasio transmisi sama, tapi final gear lebih berat, yaitu 5.436 (HR-V 1.5 : 5.948), alhasil untuk meraih kecepatan yang sama diperlukan putaran mesin lebih rendah, makanya lebih irit. • (otomotifnet.com)
Versi 1.8 dilengkapi kamera mundur, parkir lebih mudah
Testimoni
Hujaenal Atmaja Pegawai swasta pemilik Honda CR-V 2.0 2012
Akselerasi lebih enak dari CR-V saya, interior mewah dengan penggunaan panel serba touch screen, suspensi
empuk tapi stabil banget di tol. Posisi hand brake rawan dimainkan anak kecil
Fitur Electric Parking Brake (EPB) seakan memanjakan tangan kiri, cukup colek pakai jari, tak perlu lagi menarik tuas yang butuh tenaga. Begitu juga dengan fitur Auto Brake Hold (ABH), tak hanya berguna ketika merayap di tanjakan atau turunan, tapi juga kemacetan di Ibukota. Mengapa? Saat diaktifkan maka dengan menginjak rem dan melepasnya, otomatis laju tertahan. Jadi resiko nyundul mobil di depannya lantaran melepas rem dalam posisi transmisi di D akan terhindarkan.
Data test
Akselerasi (detik) HR-V 1.5 E HR-V 1.8 Prestige
0-60 km/j 5,2 5,1
0-100 km/j 11,4 10,6
40-80 km/j 4,6 4,3
0-201 m 11,9 11,7
0-402 m 18,2 17,7
Konsumsi bensin (lt:km)
Dalam kota 1:12 1:10,5
Luar kota 1:14,5 1:15,6
Konstan 100 km/j 1:16,2 1:17
Data Spesifikasi
HR-V 1.8 Prestige HR-V 1.5 E
Mesin SOHC 4 silinder segaris 16 katup i-VTEC+DBW
Diameter x langkah 81x87,3 mm 73x89,4 mm
Perbandingan kompresi 9,7:1 10,3:1
Tenaga maksimal 137 dk/6.500 rpm 118 dk/6.600 rpm
Torsi maksimal 169 Nm/4.300 rpm 145 Nm/4.600 rpm
Berat kosong 1.306 kg 1.226 kg
Kapasitas tangki 50 lt 40 lt
PxLxT 4.294 x 1.772 x 1.580 mm -
Jarak sumbu roda 2.610 mm -
Ground clearance 185 mm
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR