Jakarta - Anda berniat meminang salah satu produk LCGC? Jika yang dipertimbangkan Datsun Go Panca, simak dulu hasil pengetesan otomotifnet.com kali ini. Pengetesan tentu dipakai untuk transportasi harian, tak lupa mengukur konsumsi bensin serta akselerasinya. Bagaimana rasanya?
Saat keluar masuk kabin, paling teringat tentu suara pintu saat ditutup, persis kakaknya Go+ Panca, ada suara “jebrek” seperti besi beradu tapi dengan sedikit tatakan. Mungkin karena karet pintu yang terlalu tipis.
Tipisnya redaman, berimbas pada kesenyapan kabin. Suara ban berikut kaki-kaki saat lewat jalan beton atau kena lubang, terdengar begitu keras di kabin, apalagi di kecepatan tinggi.
Untungnya sih di kabin tipe T-Active yang dites, dilengkapi audio single DIN JVC tipe KD-X110. Suara dari dua speaker di pintu depan tergolong lumayan, cukup untuk menemani perjalanan. Kendati ada yang aneh, saat lighter dipakai untuk mengecas smartphone, sinyal radio jadi melemah.
Kesejukan AC terbilang baik, sangat cukup untuk mendinginkan seluruh ruangan. Saat lingkungan panas terik, jarang pakai speed 2 atau lebih. Cukup atur suhu paling dingin mentok ke kiri.
Joknya kendati terlihat sederhana dan tipis, tapi saat diduduki tak mudah bikin pegal pinggang, walaupun saat perjalanan lama. Cuma banyak yang heran, mengapa jok depan seakan menyatu antara pengemudi dan penumpang.
Di seputaran setir dan pintu terdapat banyak storage, pas untuk menaruh botol minum, dompet, gadget sampai karcis parkir. Sementara bagasinya terbilang lega, karena lebar dan dalam, untuk membawa belanjaan kebutuhan bulanan sih cukup banget. Cuma jangan heran saat akan menutup bagasi, cukup susah sehingga harus dibanting.
Setir dilengkapi Electric Power Steering (EPS) dengan Speed Sensitive, terasa sangat enteng bahkan di kecepatan tinggi di tol, apalagi kalau menyetir sendirian. Beda cerita saat kabin diisi penuh, gerakan setir jadi pas.
Hal sama terasa di redaman suspensi. Saat diisi penuh, baru terasa empuknya pas. Beda kalau sendirian atau hanya berdua, keras euy! Efek positifnya saat kecepatan tinggi laju mobil tetap stabil, ketika menikung juga jadi minim body roll.
Bicara performa, mesin HR12DE yang dipakai terasa begitu responsif. Dengan tenaga maksimal 67,3 dk dan torsi 104 Nm, sangat gampang melarikan hatchback yang berbobot basah hanya 785 kg ini.
Apalagi perbandingan gigi 1 dan 2 terasa terlalu ringan. Tak heran saat tes akselerasi jika gantung gas ketinggian ketika lepas kopling, malah spin. Seberapa cepat? Ambil contoh 0-100 km/jam hanya 13 detik! Bisa dibilang tercepat di kelas LCGC. Eh iya, perpindahan giginya agak keras.
Hanya saja mantapnya performa harus berimbas pada konsumsi bensin. Untuk kategori LCGC, Go Panca ini tergolong sedikit rakus. Pada pemakaian dalam kota rata-rata hanya 12,5 km/lt, sedang konstan 100 km/jam 19,3 km/lt.
Angka itu didapat dari MID yang ada di spidometer. Kendati mungil tapi infonya cukup membantu. Sayangnya takometer yang juga ada di MID ukurannya terlalu kecil. Saat jalan, mata butuh usaha ekstra jika ingin tahu mesin sedang berputar berapa rpm.
Oh iya, kalau mau lebih irit, perpindahan gigi mesti mengikuti arahan posisi gigi yang ada di spidometer. Tapi konsekuensinya ritme perjalanan jadi smooth banget. Sayangnya, kalau malam petunjuk gigi itu tak terlihat. • (otomotifnet.com)
-Bagasi lebih dari cukup untuk membawa belanjaan
-Audio cukup untuk menemani perjalanan. Tapi saat ngecas HP, sinyal radio jadi lemah
-Jok sederhana dan tipis, tapi nyaman diduduki
-Mesin sangat responsif, gampang diajak ngacir
Data Spesifikasi
- Mesin: HR12DE, 3 silinder segaris DOHC 12 klep
- Kapasitas: 1.198 cc
- Tenaga maksimal: 67,3 dk/- Torsi: 104 Nm/-
- Transmisi: manual 5 percepatan
- Rem depan: cakram
- Rem belakang: teromol
- Suspensi depan: McPherson Strut with coil spring
- Suspensi belakang: torsion beamPxLxT: 3.785 x 1.635 x 1.485
- Ground clearance: 170 mm
Hasil tes Akselerasi
0-60 km/j: 5,2 detik
0-100 km/j: 13 detik
40-80 km/j: 5,6 detik
0-100 m: 7,8 detik
0-200 m: 12,1 detik
0-402 m: 18,9 detik
Konsumsi bensin (L/km):
Dalam kota: 1:12,5
Luar kota: 1:15,5
Konstan 100 km/j: 1:19,3
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR