Jakarta - Setelah dibahas profil Lexus RC F, tapi rasanya enggak puas jika belum merasakan langsung duduk di dalam kabin dan mencobanya. Ya walaupun di tempat terbatas, lantaran belum ada surat jalan, setidaknya tergambar seberapa gahar tunggangan yang dijual Rp 2,825 miliar (standar) dan Rp 3,145 miliar (carbon package) ini.
Nuansa Mewah
Karena pintu model frameless, jangan heran ketika masuk dan keluar kabin dalam kondisi kaca naik maksimal. Kaca akan otomatis turun dan naik sedikit. Setelah duduk, setir juga otomatis mundur dan turun sesuai setingan sebelumnya, hal ini untuk memudahkan akses keluar masuk.
Nuansa mewah begitu terasa, apalagi dengan adanya karbon putih di dasbor dan door trim. Saat duduk rasanya seperti didekap oleh jok semi bucket-nya. Pandangan ke luar khas sportcar, terasa sempit. Melongok ke atas, untuk tipe standar sudah dilengkapi moonroof.
Oh iya, sempat juga duduk di jok belakang, walaupun terasa sempit tapi masih cukup nyaman. Dengan catatan, jok depan mesti sedikit dimajukan.
Pencet tombol starter sekali, maka semua indikator menyala. Nah saatnya mengeksplor area dasbor nih. Paling menarik kala melihat area tuas transmisi.
Di belakangnya ada remot-touchpad, fungsinya mirip pad di laptop, untuk menggerakkan kursor di layar yang ada di tengah dasbor. Saat memilih pun tinggal lakukan double click. “Fitur itu pertama kalinya ada di Lexus, belum ada di tipe sebelumnya,” terang Agus Joko Mulono, Service Associate Lexus Indonesia, yang menemani selama pemotretan.
Peta Khusus Indonesia,
Khusus RC F hanya berisi peta Indonesia
Salah satu info menarik dari monitor yang dinamakan Lexus Enform itu adalah map atau peta, dimana peta yang disajikan sudah khusus Indonesia. “Kalau tipe sebelumnya kan isinya banyak negara, khusus RC F hanya peta Indonesia,” terang Agus, sapaannya.
Nah, di sebelah kiri tuas transmisi juga ada tombol menarik, yaitu driving mode. Putar ke kiri untuk ECO, pencet untuk Normal, ke kanan maka Sport S dan Sport+. Asyiknya tiap mode itu berimbas pada tampilan takometer digitalnya. Saat ECO tampilan mirip kipas, normal standar saja dan yang unik ketika mode Sport dan Sport+, warna-warni seperti sedang permainan konsol Need for Speed!
Di belakang knop driving mode, ada tombol TVD (Torque Vectoring Differential), pilihannya Standard, Slalom dan Track Mode, jadi berkendara bisa disesuaikan dengan kondisi lintasan. Indikatornya terbaca di bawah takometer.
Puas mengeksplorasi, saatnya coba jalan. Pencet lagi tombol starter, maka raungan mesin 5.000 cc berkonfigurasi V8 akan sedikit terdengar dari kabin. Wuih suaranya merdu banget! Makin diinjak maka suara makin terdengar, kendati untuk ukuran sportcar tergolong terlalu sopan.
Mari pindah ke D dan injak gas, entakan awal sih smooth, mungkin karena pakai Standard Mode. Ah lain kali mesti mencobanya di posisi Sport S+ dan di tempat yang memadai nih. Biar bisa merasakan lecutan tenaga 470 dk dan torsi 530 Nm, digabung transmisi 8 percepatannya! Wah, serasa main games Need For Speed. •(mobil.otomotifnet.com)
- Memilih drive mode tinggal putar atau pencet, di kiri belakang ada remot-touchpad
- Bagasi agak sempit tapi lumayan, termakan banyak oleh ban serep
- Raungan mesinnya terbilang sopan! Brum-bruuummm...
- Dasbor mewah dengan balutan karbon putih dan jam Lexus
- OTOMOTIF jadi salah satu media pertama yang mencobanya!
Data Spesifikasi:
Mesin: V8 4.969 cc
Bore x stroke: 94 x 89,5 mm
Tenaga maksimal: 470 dk/7.100 rpm
Torsi maksimal: 530 Nm/4.800-5.600 rpm
Transmisi: 8 percepatan AT
Rem depan: cakram 380 mm 6 piston
Rem belakang: cakram 345 mm 4 piston
Suspensi depan: double wishbone
Suspensi belakang: multi-link Ban depan: 255/35-19
Ban belakang: 275/35-19 PxLxT: 4.705 x 1.845 x 1.390 mm
Bobot basah: 1.780-1.860 kg
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR