Hokaido - Atas undangan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), agen pemegang merek Isuzu di Indonesia OTOMOTIFNET memiliki kesempatan untuk mencoba kendaraan komersial langsung di lokasi tesnya di Wacom, Hokaido, Jepang (7/6) silam.
Ada sekitar 9 unit truk yang disediakan. Sebanyak 3 unit memiliki kesamaan spesifikasi. Ini diperuntukan bagi konsumen yang diajak oleh IAMI. OTOMOTIFNET sendiri mendapat unit test Isuzu Giga 8x4 dengan air suspension. Jujur saja, baru kali OTOMOTIFNET nyupir truk besar.
Dimensi truk sangat jauh berbeda dibanding mobil yang biasa di coba. Total panjang 11,960 mm, dan lebar 2,495 mm, serta jarak sumbu roda 7,335 mm.
Untuk masuk kabin, harus naik tangga terlebih dahulu. Maklum saja tinggi lantai truk 1,050 mm terukur dari tanah. Jauh berbeda dibanding mobil yang biasa di tes.
Saat menuju truk, terbayang harus melakukan operasi pindah gigi lebih sering. Sebab truk terkenal dengan jumlah gigi yang banyak. Tidak masalah, memang harus demikian.
Masuk kabin, orientasi sebentar. Atur posisi jok serta pasang safety belt. Uniknya, untuk atur posisi jok tinggal menarik tuas yang ada di samping, bukan di bawah.
Ketika orientasi terlihat di tuas hanya tulisan N dan D berikut tanda panah 1-12. Wah, pakai transmisi otomatis, nih. Tapi saat melihat pedalnya kok tetap ada 3 ya. Mulailah membayangkan pegalnya kaki untuk menginjak pedal kopling.
Beruntung bayangan tersebut tak jadi kenyataan. Instruktur dari Isuzu memberitahu kalau transmisinya otomatis. Lega. Berbeda dibanding mobil transmisi lain, untuk memindahkan tuas bukan menarik atau mendorong, tapi dengan cara digeser. Tetap harus menginjak pedal rem terlebih dahulu.
Setelah digeser, pada dasbor langsung terlihat angka 2. Angkat pedal rem, loh kok belum jalan. Ternyata harus dibarengi dengan injakan di pedal gas. Injak secara perlahan maka truk mulai bergerak. Belum terlalu jauh, transmisi sudah berpindah dan menunjukkan angka 4. Loncat 2 dari sebelumnya. Ternyata kondisi ini terus berlaku sampai gigi transmisi menunjuk angka 8 dan meningkat satu per satu sesuai kecepatan.
Pengetesan tersebut masih melaju di lajur yang lurus dan tidak ada masalah. Pengendaraan seperti tidak sedang membawa bodi yang besar.
Memasuki tikungan yang banking, disyaratkan berada di jalur tengah, masih diikuti. Intruktur sempat mengingatkan kecepatan maksimum saat di banking yang memiliki kemiringan 42 derajat yakni 80 km/jam saja, tapi OTOMOTIF melaju melebihi dan instruktur sempat berkata untuk menurunkan kecepatan. Ini dilakukan karena yakin kalau truk serta infrastrukturnya tergolong aman.
Keluar banking terus injak pedal gas. Ketika berada di trek lurus, coba injak pedal gas penuh, peningkatan tenaga dari mesin berkapasitas 9.839 cc dengan tenaga 380 dk ini terus meningkat, sampai akhinya berada di banking kembali. Pada banking kedua ini, baru berjalan 80 km/jam dan terasa sangat pelan.
Selesai test trek lurus serta banking giliran rem. Injak rem perlahan tidak terasa truk melambat. Ditekan lebih dalam baru terasa. Sangat berbeda dibanding mobil biasa.
Jujur saja, sebenarnya untuk merasakan keandalan truk Isuzu Giga dengan suspensi udara tersebut masih kurang. Karena hanya berada di trek lurus serta banking saja dan mengitari 1 lap dengan jarak 4,4 kilometer. Padahal di lokasi tersebut terdapat 5 trek yang bisa dicoba.
Dengan transmisi otomatis serta suspensi udara membuat truk ini begitu nyaman layaknya mobil penumpang. Sayang, truk ini tidak masuk Indonesia.(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR