Namanya Lovato Gas. Kalau sebelumnya di jajal pada Opel Blazer, nah, sekarang PT Autogas Indonesia menantang Otomotifnet.com untuk menjajal performa Toyota Kijang Innova G 2.0 versi terbaru yang telah memakai konventer kit Lovato Gas.
Istimewa karena odometer MPV bertransmisi otomatis ini baru menempuh jarak 2.000 km-an, masih cukup baru. Saat dinyalakan mesin bensin 2.000 cc nya menderu halus, tak berbeda dengan saat memakai BBM.
Sedangkan indikator BBG yang terdapat di sebelah bawah di kanan setir mudah dipantau. Indikator tersebut pula yang menjadi switch pemindah sumber bahan bakar, dari gas ke bensin.
Pindah ke posisi gigi D, akselerasi mobil 7-seater ini terasa lembut. Ketika diuji di komplek Taman Tekno, Serpong baik handling, performa dan akselerasi tak mengalami perubahan dari versi bensinnya. Padahal kami kira, mobil ini akan lebih limbung karena telah dipasang tabung di celah ban cadangannya.
Perpidahan gigi transmisi otomatisnya tetap halus dengan suara yang tetap senyap. Yang jelas, penumpang bakal tetap betah, karena tak ada bau gas yang keluar layaknya penggunaan kompor gas Elpiji. Maklum Vi-Gas dan Elpiji merupakan gas yang sama, yaitu LPG.
Switch kini dipindah ke posisi bensin. Dan benar saja, performa Kijang Innova G 2.0 ini tak berbeda dengan penggunaan Vi-Gas. Justru akselerasi sedikit lebih berat. Ini karena Vi-Gas memiliki oktan di atas 98, sehingga pembakaran dalam mesin otomatis lebih baik.
Oiya, Autogas Indonesia menawarkan tiga tipe paket konventer Lovato, terdiri dari Cylinder 48L dibanderol Rp 9 juta, dan Toroidar (tabung berbentuk donut) dibanderol seharga Rp 10 juta.
Editor | : | Billy |
KOMENTAR