Saat masuk ke kabin, dengan dimensi panjang 4.397 mm, tinggi 1.682 mm dan lebar 1.794 mm Touran memang terasa sempit, terutama di bangku baris ke tiga. Namun, bangku baris kedua terasa nyaman bahkan bagi penumpang berbadan besar sekalipun.
Hal tersebut membuat Touran memiliki luas kabin yang persis Honda Freed dan Nissan Grand Livina, dimana bangku baris ketiga hanya menjadi formalitas. Toh begitu bangku tersebut dapat dilipat rata dengan dek, sehingga ruang barang bisa menjadi sangat lega.
Meski bertenaga paling besar dikelasnya, namun Touran tetap nyaman dikendarai. Pasalnya tak ada gejala menghentak berlebihan. Jauh berbeda dari hatchback Golf TSI yang berkarakter bengis di akselerasi. Mesin ini juga terbilang irit dengan perbandingan bbm rata-rata sekitar 1:11 km.
Perpindahan antar gigi terasa lembut berkat aplikasi transmisi otomatis 7-speed dual clutch DSG dengan Tiptronic. Sehingga saat membutuhkan torsi lebih saat menyalip, dapat mengandalkan mode Tiptronic tersebut.
Sayangnya, kenyamanan kabin sedikit terusik berkat noise dari ban yang bergemuruh saat dipacu dikecepatan sedang. Untungnya hal ini terobati dengan sistem hiburan RCD 310 dengan 8-speaker.
Sebagai mobil Eropa, fitur keselamatan yang disematkan pada Touranterbilang lengkap. Sebut saja sistem rem ABS, EBD yang ditujang dengan 6 airbag sudah menjadi fitur standar mobil berharga Rp 368 juta ini.
Kesimpulannya, Touran merupakan MPV entry level dari VW lebih cocok bagi keluarga muda yang mapan, karena harganya yang diatas Rp 200 jutaan. Meski demikian kelengkapan di segi fitur, serta mesinnya yang irit dan bertenaga bisa menjadi pertimbangan bagi calon pembeli. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Billy |
KOMENTAR