Namun apakah kehadirannya All New Avanza (ANA) bisa mengobati kekurangannya itu, kebetulan sekali penulis mendapat kesempatan menjajal ANA tipe 1.3 G A/T dan1.5 Veloz A/T. Yuk bareng nyobain!
Lebih Keras
Sebelum nyobain kedua mobil baru ini, beberapa hal yang bikin mengganggu saat mengemudi New Avanza adalah dari sisi kenyamanan. Pertama masalah suspensi belakang mudah menganyun (ajrut-ajrutan) yang katanya sudah di-improved untuk model 2009, ternyata masih terjadi meskipun tak separah tahun-tahun pertama Avanza keluar (2004).
Karena itulah, yang bikin penasaran saat nyobain ANA adalah apakah masih ajrut-ajrutan atau saat melewati polisi tidur, mobil seakan berguncang cukup kencang? Nah, muter-muter di sekitar kantor pusat PT Toyota Astra Motor, APM Toyota di Sunter cukup memberikan impresi yang cukup baik.
Mesin tak berubah tetap 1.3 dan 1.5. Namun ada sedikit perubahan di saluran udara ke intake
Setelah ban belakang melalui gundukan, suspensi sanggup meredam tanpa ada efek balik ke atas cepat. Bahkan boleh dibilang, suspensinya sekarang lebih keras atau kaku (stiff atau rigid) dibanding yang lama. Oiya, pengetesan dilakukan berdua dengan rekan OTOMOTIF, baik posisi mengendarai dan jadi penumpang di bangku baris kedua.
Keluhan lain yang dapat diperbaiki di ANA adalah saat membuka pintu bagasi belakang. Kalau dulu, sopir harus menggunakan anak kunci untuk membukanya, sekarang enggak perlu lagi. Karena sudah tersedia handelnya sendiri.
Selain itu, kemungkinan tutup bensin hilang atau ketinggalan saat mengisi bensin agaknya diminimalis. Soalnya tutup bensinya sudah dilengkapi tali pengaitnya. Cukup bermanfaat buat pengendara wanita!
Satu lagi yang cukup digadangkan Toyota adalah fitur EPS (Electronic Power Steering). Dibanding Avanza lama, memang cukup menarik karena sistem kemudinya tak lagi digerakkan oleh pompa dengan membebani putaran mesin.
Adanya stabilizer di kaki depan, jadi hal baru di ANA(kiri atas). Di suspensi belakang lah yang diklaim mengalami improvement lebih banyak (kiri bawah). OTOMOTIF berharap mesin 1.500 cc dengan transmisi manual di ANA bisa menjawab keluhan ndut-ndutan di model sebelumnya.(kanan).
Namun di kecepatan mulai 30 km/jam, setir mulai terasa sedikit ringan. Maaf, karena keterbatasan lahan tes, jadi belum bisa nyobain kecepatan lebih dari itu.
Karena dapat ANA 1.5 transmisi matik, so kesempatan mengetes gejala ndut-ndutan yang kerap terjadi di Avanza 1.5 transmisi manual belum bisa dilakukan. Mudah-mudahan juga sudah diperbaiki!
Tapi secara umum, ANA lebih menarik terlebih desain ekterior dan interior barunya. Cukup menggoda dengan tawaran harganya yang tidak terlalu tinggi. Hmmm.... laku berapa ya Avanza 1.5 S 2009 kalau dijual? (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR