Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi

Billy - Rabu, 13 April 2011 | 08:04 WIB
Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi
Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi

Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi
Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi
Jakarta – Kebutuhan akan mobil keluarga yang lebih jantan ketimbang MPV, atau mobil yang dapat sedikit dipacu di jalanan light offroad khas Indonesia tentu dapat dipenuhi oleh SUV 7-seater yang marak beredar sejak tahun 2003 keatas.

Nah, selain dua nama pabrikan Jepang yang meramaikan pasar SUV tujuh penumpang tersebut, tersemat nama produsen Amerika, Ford dengan gacoannya, Everest. Lalu, apa kelebihan Everest yang berani menantang dua samurai Jepang itu? Yuk, kita bahas.


Desain, Gahar Ala Koboy

Dari luar, tampang Everest terlihat segar terutama berkat fascia depan yang lebih modern ketimbang versi lawasnya yang berkotak-kotak. Hal ini tampak dari pemakaian headlamp, gril dan desain bumper yang kini berujung bulat.

Lalu desain samping dan belakang, siluet bodi tampak menghadang angin, dengan desain atap yang tinggi, serta kaca depan yang kurang aerodinamis. Di belakang, kesan gagah terpancar dari penempatan ban cadangan dipintu, serta bentuk bumper yang terkesan kokoh. Betul-betul Amerika!

Masuk ke kabin, pengguna Everest bakal dimanjakan dengan sentuhan mewah dan berkelas. Sebut saja penggunaan lapisan kulit di sekujur jok, setir serta door trim. Lalu, panel instrument dan center cluster ber LCD, terlihat padu dengan kemewahan lapisan kulit tersebut.

Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi
Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi

Fitur dan Teknologi, Lengkap Buat Keluarga

Pada Everest tipe XLT M/T telah dilengkapi dengan fasilitas pemanja kabin yang tergolong lengkap. Diantaranya, sistem audio video yang dikawal dengan headunit LCD dari Kenwood.

Ada lagi LCD 7 inci di kedua headrest bangku baris pertama. Serta, LCD lipat 1, dibagian plafon depan, lebih dari cukup sebagai sarana hiburan keluarga.  

Sedangkan bagi pengemudi, Everest tergolong user friendly. Ini berkat penempatan tuas lampu di sebelah kanan dan wiper di kiri, atau sama seperti mobil Jepang pada umumnya. Oiya, logo pada setiap tombolnya juga dibuat besar, jadi fungsi tombol dapat terlihat jelas meski saat mengemudi sekalipun.

Tak hanya itu, sensor parkir serta rear camera juga tertanam pada varian XLT M/T ini. Sehingga saat memarkirkan mobil bongsor ini menjadi lebih mudah.

Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi
Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi

Performa, Tenaga Ngisi Terus

Tak salah jika mesin Turbodiesel Duratorq TDCi kapasitas 2.500 cc yang menghasilkan tenaga 143 dk nya disandingkan dengan badak. Meski tipe XLT M/T masih menganut transmisi 5-speed manual, tapi tenaga yang tersalur ke roda terasa bagai mengendarai sedan.

Tarikan terasa spontan dan menyentak di rpm rendah dikarenakan mesin terebut memiliki torsi hingga 330 Nm, yang diklaim terbesar di kelasnya

Tenaga tersebut terasa padat dan mengisi terus hingga kecepatan 175 km/jam, saat dipacu di jalan tol. Tentu hal ini tak lepas dari teknologi Advanced Commonrail Fuel Management System, serta Variable Geometry Turbo (VGT) yang dapat mengurangi 'lag" pada turbochargernya.

Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi
Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi

Handling dan Kenyamanan, Suspensi Masih Mantul-Mantul

Diantara sekian banyak keunggulan yang ditawarkan Everest, nampaknya sektor handling dan kenyamanan merupakan nilai minus dari SUV ini.

Hal ini terasa di sektor suspensinya yang terasa terlalu membal dan limbung di jalan bergelombang, rasanya seperti suspensi mobil Rp 100 jutaan. Tentunya, selain mengurangi kenyamanan, hal tersebut juga bisa mengganggu handling sang pengemudi.    

Disamping itu gangguan juga hadir dari suara mesin khas diesel yang terdengar berisik hingga dalam kabin, terutama saat macet.

Oiya, Everest masih memakai tuas rem parkir yang masih berbentuk tongkat lho. Tuas macam ini pernah diaplikasi pada generasi Toyota Kijang dan Isuzu Panther lawas.

Dan tuas rem ini juga terasa  sangat mengganggu pengemudi. Seperti saat macet ditanjakan, yang  membutuhkan bantuan rem parkir, pengemudi harus sedikit menunduk untuk menarik tuas rem parkirnya.

Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi
Test Drive Ford Everest, Jempol untuk Mesin Duratorq TDCi

Harga dan Pesaing

Everest tipe XLT M/T 4X2 dilepas dengan harga Rp 330 juta on the road Jakarta. Sedang versi otomatisnya dilepas Rp 345 juta. Ada pula tipe LTD A/T dengan harga Rp 361,5 juta. Serta varian tertinggi, 4x4 MT 10-S yang dilepas Rp 411,5 juta

Dengan harga yang hampir sama, dipasar SUV 7-seater Tanah Air, Everest bertempur langsung dengan dua samurai Jepang, Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner.

(mobil.otomotifnet.com)

Editor : Billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa