|
OTOMOTIFNET - Kehadiran tunggangan asal Cina memberi warna tersendiri di pasar otomotif tanah air.
Tentunya ini merupakan sebuah wacana di kelas mobil penumpang, setelah sebelumnya mobil asal negeri tirai bambu ini sudah wara wiri di sektor kendaraan komersil.
Walau ada juga yang lebih dulu hadir dengan beberapa varian mobil penumpang.
Seperti Geely MK2 ini, hatchback bermesin 1.500 cc dengan berbagai fitur yang boleh dibilang komplet.
Sensor Parkir
Sosoknya memberi warna sendiri bagi yang melihatnya.
Ketika saat ini desain bodi rounded jadi tren, Geely mengetengahkan rancangan serbakotak dengan sudut lancip di beberapa sisi.
Seperti berada di masa lalu ketika melihatnya.
Tetapi, lihat saja beberapa fitur yang diusungnya, belum tentu tunggangan yang lebih dulu hadir di sini memiliki kelengkapan seperti yang diaplikasi pada Geely MK2 1.5 GL ini.
Seperti sunroof elektrik, lantas dilengkapi dual SRS Airbag, kemudian hal menarik adalah sensor parkirnya.
Sensornya bisa membaca tiap sisi dengan tampilan jarak terpampang di tengah panel.
. | Fitur komplet pada dasbor terdapat dual SRS Airbag |
Sunroof? ada tentunya | Kaca belakang memberikan jarak pandang cukup |
Ketika jarak lebih dekat ada di sebelah kiri, maka lampu di sebelah kiri menyala dan tampilan jaraknya pun terlihat, seperti angka 0,8 yang berarti jarak 80 sentimeter atau 1,2 m dari benda yang terbaca oleh sensor.
Begitu pun jika ada benda di sebelah kanan lampu di kanan akan menyala.
Boleh juga fiturnya bukan? Namun sayangnya tampilan interiornya masih terlihat sederhana, bahkan beberapa sudut pada unit yang dicoba, masih terlihat kurang presisi.
Misal pada cover airbag di penumpang depan yang terlihat tidak rata dengan dasbornya.
Kemudian kisi-kisi AC pun mudah bergerak-gerak, sehingga terkadang tertutup sendiri ketika melewati jalan jelek. Mungkin beberapa bagian ini mesti dibenahi lagi.
Lantas, karena memang dibuat di Cina yang menganut aliran setir kiri, beberapa bagian masih terlihat ‘peninggalan’ mobil yang dirancang untuk setir kiri.
Seperti hanger di bagian pengemudi tersedia, malah untuk penumpang depan tidak ada. Lantas tombol untuk sunroof pun cenderung mudah dioperasikan dari sebelah kiri.
Giliran performa dicoba, mesin 1.500 cc yang diusungnya mirip dengan Toyota Soluna, meski karakternya tak sama.
Tarikan di bawah memang kurang galak, putaran menengah dan menjelang atas cukup berasa, namun disertai suara dari filter udara yang terdengar hingga ke dalam kabin.
Walau tidak tergolong mobil untuk kebut-kebutan, transmisinya cukup untuk diajak berpacu.
Perbandingan tiap percepatan masih enak untuk dibejek dengan transmisi manual 5 percepatannya itu.
Urusan handling, terasa tidak ada yang istimewa, semuanya biasa-biasa saja, baik saat lurus maupun bermanuver kencang.
Malah ada hal terasa agak aneh pada unit yang dicoba ini, ketika parkir. Setirnya terasa ringan lantas beberapa saat berat dan kembali ringan.
Seolah pompa power steeringnya tak konstan mendorong kemudi.
Sementara konsumsi bahan bakarnya, di dalam kota terhitung seliter untuk 9 kilometer, saat dipakai konstan 100 km/jam, 13 kilometer jadi jarak tempuh per liternya.
Sedangkan ketika menempuh jalur luar kota, sekitar 11 kilometer per liternya.
Hasil Tes | |
Akselerasi | |
0-100 km/jam | 16,4 detik |
40-80 km/jam | 7,5 detik |
0-402 m | 20,3 detik |
Pengereman | |
100-0 km/jam | 44 m |
konsumsi bahan bakar (liter/km) | |
dalam kota | 1/9,1 |
Konstan 100 km/jam | 1/13 |
Luar kota | 1/11 |
Penulis/Foto: Tim Otomotif / Reza
Editor | : | Editor |
KOMENTAR