Otomotifnet.com - City hatchback andalan Honda, Brio sejak kehadirannya menjadi idola.
Belum lagi Brio banyak diandalkan di balap slalom, plus ada seri one make race berjuluk ‘Honda Brio Speed Challenge’ di Sirkuit Sentul sejak 2013 lalu.
Seiring berjalannya waktu, Honda Prospect Motor selaku APM ternyata ingin melebarkan pasar, makanya dikenalkan New Brio dengan mesin lebih kecil, 1.200 cc yang dirakit di Indonesia, serta masuk ke pasar LCGC dengan nama Brio Satya. Makanya rentang harga yang ditawarkan saat ini sangat lebar, dari Rp 115 jutaan sampai Rp 190 juta.
Meski sukses, ternyata ada beberapa masalah yang sempat mendera, seperti pada pilar A dan airbag. Meski begitu, ternyata tak berpengaruh pada penjualan. Mau tahu lebih lengkap tentang Best City Hatchback OTOMOTIF Award 2013-2014 ini?
Nih kami paparkan lengkap dari sejarah, langkah upgrade performa, substitusi, penyakit hingga ragam aksesorinya.
Dalam waktu bersamaan, muncul New Brio dengan mesin 1.2 L bertenaga 86,7 dk bertransmisi otomatis dengan pilihan tipe S dan E. Pada kesempatan itu juga diperkenalkan Brio Satya untuk kelas LCGC, ada 3 tipe yaitu A, S dan E yang semuanya bertransmisi manual.
Lalu di 1 Mei 2014, New Brio Sports 1.3 L dan New Brio 1.2 L otomatis mendapatkan penyegaran berupa perubahan warna jok dan interior, menjadi hitam. Khusus New Brio 1.2 L otomatis, juga menggunakan pelek alloy baru.
Selain itu, karet support Brio memiliki kesamaan dengan Jazz GE8. Begitu juga dengan slang rem bisa pakai All New Jazz atau pun Jazz GE8. Hanya beda jumlah slang saja dengan Jazz GE8 yang berjumlah 6 slang. Sedangkan Brio hanya 4 slang.
Untuk sokbreker dan per, harus khusus menggunakan bawaan Brio. “Pernah coba pasang per Jazz GE8 namun bagian depan kurang ceper disebabkan bobot mesin Brio lebih ringan.
“Untuk upgrade tenaga mesin, tentu lebih baik yang Brio Sport dengan intake manifold campuran. Tetapi Brio Satya mempunyai desain yang lebih baik untuk efisiensi bahan bakar,” ucap William Kurniawan, pemilik bengkel One Second Faster yang bermarkas di Jl. Lapangan Bola, Jakbar.
Perbedaan berikutnya terletak pada sensor MAF (Mass Air Flow). “Pada Brio Satya tidak ditemukan sensor MAF dan digantikan dengan sensor IAT (Intake Air Temperature) dan MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor,” ujar Indra Wijaya, tuner Sigma Speed di daerah Pancoran, Jaksel.
Untuk pelek pilihannya juga banyak. Dengan PCD 100x4, maka ada pilihan pelek mulai dari diameter 15 inci hingga 17 inci dengan berbagai model. Datangi saja gerai pelek seperti BSD Rims Center.
"Sekarang banyak yang pilih diameter 15-16 inci, masih nyaman untuk harian tapi tetap gaya," ujar Asad, bos gerai ini. Contohnya pelek replika 3SDM 06 L-501 yang berdiameter 16 inci dengan lebar 8 inci, yang dijual Asad seharga Rp 4 juta/set, lalu ada juga pelek replika ADV1 FG X-001 diameter 16 inci lebar 7 inci yang harganya Rp 3,8 juta.
Pilihan parts lainnya masih banyak, bisa melapis ulang joknya agar terlihat lebih 'wah' dan juga meng-upgrade sistem audionya. Selain itu suspensi pun juga bisa dimodifikasi. Pokoknya banyak deh!
Soal mesin, Honda Brio termasuk yang paling menonjol di kelasnya. Mesin L13Z1 pada Brio Sports 1.3 L dan L12B pada Brio 1.2 L dan Satya telah mengadopsi teknologi i-VTEC, sehingga tenaganya optimal pada rentang putaran yang lebih besar dan tetap irit BBM. Masih kurang?
“Modifikasi Honda Brio itu gampang dan enak, banyak yang bisa share dengan Jazz, jadi barangnya banyak,” jelas Rudy Sutjipto, owner bengkel RS Tuning Lestari.
Selanjutnya, bisa mengganti front pipe dan downpipe, pilihannya ada merek Kansai maupun custom, harganya berkisar Rp 3,8 juta untuk bahan stainless. “Tapi kalau diganti, biasanya catalytic converter sekalian dilepas, bisa nambah sekitar 6 dk,” jelas Rudy.
Untuk yang mau versi lebih hardcore, bisa swap engine dengan L15Z1 milik Jazz, yang mempunyai kapasitas 1.496 cc. Ditambah dengan replacement filter, Unichip Dastek dan penggantian front pipe dan downpipe, total tenaganya dapat mencapai 165 dk!
Kalau belum puas juga, memasang turbo bolt-on milik Jazz pada Brio 1.3 L juga bisa jadi pilihan menarik. Merek Zage dibanderol Rp 22 juta, sedangkan HKS Rp 38 juta.
Ada 942 unit kendaraan yang terdiri dari 668 unit Brio Satya dan 274 unit Brio 1.2 A/T yang dideteksi, inflator-nya wajib diganti. Proses tersebut dilakukan sejak 6 November 2014 lalu.
Untuk mengatasinya, dapat membawa Brio kesayangan ke service center terdekat. Namun bila punya sedikit waktu, solusinya bisa dilakukan sendiri loh. Cukup dengan memasang busa sebagai pengisi antara pilar dan cover-nya. Biar lebih menempel, gunakan saja double tape.
Editor | : | Otomotifnet |
Sumber | : | Dok. OTOMOTIF GROUP |
KOMENTAR