Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bagian Mobil Yang Harus Diselamatkan Pasca Terendam Banjir

Otomotifnet - Kamis, 5 Maret 2015 | 10:05 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption


Jakarta
- Beberapa waktu lalu Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia dikepung banjir. Untuk kawasan Jakarta sendiri, ketinggian air paling banyak berada di level yang cukup memprihatinkan, yakni berkisar 80 cm, bahkan lebih.

Sedikit gambaran saja, 80 cm tersebut jika terukur pada sedan atau city hatchback akan sangat berpengaruh. Ketika OTOMOTIF melakukan pengukuran 80 cm, akan merendam mobil dari bawah sampai ¾ pintu. Sementara pada Daihatsu Xenia sudah melewati batas atas bumper serta menyentuh bagian bawah lampu utama.

Di SUV seperti Mitsubishi Pajero sekalipun, 80 cm berada tepat di lis bodi. Jika diukur pada kabin, akan merendam jok bagian bawah. Melihat kedalaman tersebut, jelas akan sangat berpengaruh pada kinerja komponen yang ada.

Jika sudah mendapati mobil terendam cukup dalam, lakukan langkah pertolongan pertama. Maksudnya supaya kerusakan tidak terlalu parah dan menghambat penyebaran karat. "Kalau mesin terendam seluruhnya, sangat disarankan untuk turun mesin.

Karena air sangat mungkin masuk ke ruang bakar dan bisa menimbulkan karat," jelas Darmasradha, pemilik bengkel Monza Motor di Jl. Letda. Nasir, Cikeas. Dengan patokan batas atas 80 cm, maka akan sangat banyak yang harus dilakukan oleh pemilik. Untuk mengetahui langkah apa saja yang harus dikerjakan, simak terus ulasannya. • (otomotifnet.com)

No caption
No credit
No caption


Sensor dan Soket

Dua piranti yang saling terkoneksi walaupun sudah ada karet untuk membuatnya kedap dari air tentu tidak ada salahnya dilakukan pengecekan. Sifat air, selama ada celah sedikit saja bisa dilalui olehnya. Biasanya jika sensor ataupun soket basah, tentunya malfunction indicator light akan muncul di instrument cluster.

"Bisa dicek satu per satu sensor dan soket. Dimulai dari yang letaknya di bawah. Seperti oksigen sensor, knock sensor dan lain sebagainya," sebut Rudy Solihin pemilik Ramayana Motor Kedoya, Jakbar. Jika air sudah menutupi kap mesin, sensor airflow, throttle position juga perlu dicek. Caranya, cukup tekan pengunci soket kemudian tarik soketnya.

Lihat konektor dan bagian sensor apakah mengandung air. Jika ada bersihkan dengan electrical cleaner. Diamkan 10 menit, cek kembali apakah masih basah. Untuk membuka sensor perlu perangkat tambahan. Semisal obeng plus, kunci ring, atau kunci L tergantung pengunci sensornya. Sebaiknya melepas terminal aki untuk melakukan prosedur ini atau konsultasikan dengan bengkel kepercayaan. •

No caption
No credit
No caption


ECU di Balik Dasbor

Tipikal mobil-mobil lama, misalnya Toyota Corolla AE111 tahun 2000-an, masih menempatkan ECU di balik dasbor. Karena posisi yang cukup rendah, membuatnya mudah terkena air bila mobil sudah terendam banjir. Nah kalau terlanjur sudah terendam, jangan langsung menyalakan mesin, karena selain dapat berefek water hammer, korsleting di ECU juga dapat bertambah parah.

Bila kerusakannya masih belum parah, komponen yang satu ini masih dapat diselamatkan. "Komponen di dalam ECU masih bisa ada yang diganti. Itu kalau kerusakannya enggak parah dan masih bisa ditolong," jelas Luckas Dwinanda, tuner Engine+ di daerah Sunter, Jakut. Sedangkan jika sudah harus diganti, harganya bisa Rp 5 jutaan ke atas dan tergantung tipe mobilnya. •

No caption
No credit
No caption


Rem

Rem merupakan bagian vital untuk sistem pengurang laju pada kendaraan. Rem terbagi 2 tipe ada, sistem cakram dan teromol. Kaliper akan menjepit piringan cakram bersama brake pad saat pedal diinjak.

Saat terendam banjir yang cukup dalam, biasanya sistem pengereman agak terganggu. Yang akan mengalami gangguan cukup terasa adalah pada sistem pengereman teromol. Untuk sistem rem ini, harus dilakukan pembongkaran secara keseluruhan.

 "Biasanya kalau rem teromol sudah terlanjur terendam banjir, lebih baik dibongkar dan ganti brake pad," tutur Dolf Valentino, Kepala Bengkel Daihatsu Juanda, Samarinda. Perlu diganti karena bisa karatan, dan sudah pasti akan mengganggu pada saat sistem pengereman. Biaya yang harus dikeluarkan berkisar antara Rp 200.000, bahkan bisa lebih tergantung dari jenis mobil.

Untuk bagian minyak rem jika ada kebocoran pada seal-seal yang terdapat di kaliper, sebaiknya minyak rem diganti dengan yang baru. Kalau masih bekerja dengan baik, tidak perlu diganti dengan minyak rem baru. •



Kaki-kaki

Kerap dilupakan setelah mobil terendam air yakni bagian kaki-kaki. Penyebabnya sepele saja, karena kerusakan yang diderita tidak terlalu terlihat, dan kaki-kaki terlihat tetap kokoh. Namun sesungguhnya jika sudah terendam tetap menyimpan potensi kerusakan. "Coba cek karet boot as roda. Buka saja sedikit, pasti langsung keluar air.

Kalau sudah begitu harus ganti karena nanti bola-bola di dalamnya bisa karat dan perputaran roda jadi terganggu," jelas Ade Rizwan, Kepala Mekanik bengkel Jaya di Jatisampurna, Bekasi. Dengan as roda yang rusak, akan menimbulkan bunyi gemuruh di kolong ketika berjalan. Selain itu, tanpa disadari juga membuat konsumsi bBM boros karena perputarannya tidak lancar. •


Editor : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa