Jakarta - Pasti jarang yang nengok baut karter oli deh. Sebabnya, ketika ganti oli, pasti bengkel yang mengerjakan. Nah, pemiliknya sendiri jadi jarang nengok baut yang tugasnya mencegah oli berkurang nih. Walau terkesan sepele, kalau cara pasangnya tidak tepat, berpotensi membuat kinerja mesin tidak maksimal loh. Gimana tuh?
Coba lihat dipstick oli deh. Apakah pernah mengalami jumlah oli berkurang? Selain berasal dari mesin itu sendiri, bukan tak mungkin sumbernya berasal dari baut karter oli. Intip saja lagi, apakah ada rembesan oli di sekelilingnya (gbr.1).
Hubungannya, terkadang banyak mekanik ketika mengganti oli, sering menggunakan seal tape untuk melapis baut sebelum dipasang kembali ke karter. “Padahal, sebenarnya baut aslinya sudah menggunakan ring yang berguna untuk mencegah oli rembes (gbr.2),” ujar Sukandi Endah, mekanik OTOMOTIF Service Station di Jl. Panjang No.8A, Jakbar.
Nah, masalahnya ketika baut dibuka, terlebih di bengkel umum yang tidak menunggu sampai temperatur mesin dingin. Dikarenakan oli yang keluar masih panas, ring tersebut kadang suka terlepas dari bautnya dan bercampur dengan oli bekas. Sayangnya kalau tidak dicari lagi. Pasti akan menggunakan seal tape (gbr.3) untuk melapis ulang baut.
Takutnya, kalau seal tape yang digunakan terlalu banyak dan sampai ke ulir paling atas. “Karena terkena panas mesin, seal tape ini bisa terkelupas dan bercampur dengan oli mesin,” sambung Botak, sapaan akrab Sukandi. Nah, lama kelamaan kotoran ini bisa terkumpul.
Jadi, akan lebih baik kalau ingin memasang bautnya, yakinkan ring kuningan yang biasanya menempel dengan baut standarnya tidak hilang. Selanjutnya, tinggal kencangkan dengan kunci ring (gbr.4), sesuaikan dengan ukuran masing-masing sampai baut menempel sempurna.
“Tidak perlu terlalu kencang kok, yang penting sampai tangan terasa berat memutar sudah cukup. Lagi pula, saat mesin panas, baut tersebut akan memuai dan membuat ikatan semakin kencang,” yakin pria berpostur pendek ini. • (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR