Di pasaran ada begitu banyak pompa yang bisa dipakai sebagai alat pompa darurat tersebut. Karena sifatnya pompa darurat, maka sebaiknya jika sudah mengisi angin ban, tidak ada salahnya untuk kembali melakukan pengecekan di tempat ban terpercaya.
"Ada beberapa yang bisa dibawa ke mobil. Terpenting dalam pemakaiannya harus benar. Jangan memompa ban dalam jangka waktu lama," sebut Ahmad Diran, dari toko aksesori Planet Jaya di kawasan Cijantung, Jaktim.
Menurutnya, dengan penggunaan yang lama maka kompresor akan panas, demikian juga dengan konektor yang ada. Untuk mendapat asupan listrik, biasanya menggunakan colokan ke lighter. Jika terlalu lama, maka colokan ini bisa panas.
Selain itu, terdapat beberapa model untuk alat bantu darurat ini. Ada yang menggunakan cairan sebagai media pelapis dalam ban, ada juga yang hanya memompakan angin. Praktek kali ini menggunakan alat bantu darurat yang juga ada cairannya. • toncil
2.Sebagai sumber listriknya tetap mengandalkan rumah lighter atau power outlet. Menghindari panas yang berlebih, pastikan konektor terpasang dan terhubung dengan benar. Jika sudah terlalu panas, bisa merusak bagian lain.
3.Pasang semua slang dengan baik. Selain kompresor akan bekerja maksimal, tidak akan ada udara yang keluar. Hati-hati jangan sampai miring karena bisa merusak drat yang ada.
4.Saat menghubungkan slang dengan pentil ban, harus benar-benar tersambung dengan baik. Percuma saja ban dipompa kalau ada angin yang keluar. Hal ini yang bisa membuat kompresor panas, karena tetap bekerja tapi angin yang masuk sedikit.
5.Hal terakhir, tekan tombol untuk memompa ban tersebut. Beri jarak antara ban dengan alat tersebut. Oh iya, selama memompa ban, mesin sebaiknya dihidupkan. Jangan lupa juga untuk memantau tekanan angin yang sudah masuk. Matikan jika sudah mencapai tekanan 30 psi.
Editor | : |
KOMENTAR