Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ingin Usia Power Steering Awet! Nih, Cara Perlakuannya

Rabu, 25 Juni 2014 | 13:30 WIB
Ingin Usia Power Steering Awet! Nih, Cara Perlakuannya
dok.otomotif
Ingin Usia Power Steering Awet! Nih, Cara Perlakuannya

Ingin Usia Power Steering Awet! Nih, Cara Perlakuannya
dok.otomotif
Ingin Usia Power Steering Awet! Nih, Cara Perlakuannya

Jakarta - Sudah dibantu agar gerakan tangan lebih enteng, hasilnya power steering juga butuh perlakuan khusus. Masa iya setelah dibantu, tapi tidak membantu balik.

Power steering model hidrolis ini mengandalkan fluida sebagai media perantaranya. Fluida ini tidak akan berkurang jika tidak ada kebocoran dalam sistem power steering.

Namun demikian tetap harus dirawat. Salah satu caranya dengan selalu memperhatikan jumlahnya. Jangan pernah kurang dari ketentuannya, sebab akan merusak komponen yang ada. 

 
"Lakukan penggantian secara berkala setiap 30 ribu kilometer," sebut Bambang Suroyo, Kepala Bengkel Suzuki Sunter, Jakut. Fluida ini perlu diganti karena seiring dengan pemakaian, maka akan terjadi penurunan kualitas.

Berbeda dibanding model hidrolis, pada model elektrik lebih bebas perawatan. “EPS tidak memerlukan perawatan berkala seperti yang dilakukan pada HPS (Hidrolik), dikarenakan tidak dibutuhkan oli sebagai pelumasannya,” jelas Arvi lagi.

Meski demikian tetap harus waspada terlebih jika terdengar suara krek-krek dari bagian setir. Mungkin saja grease yang ada di rack steer sudah kering dan menimbulkan bunyi.

Model hidrolis bukannya tanpa keunggulan. Setidaknya model hidrolis dapat diperbaiki dengan mudah. Banyak bengkel ahli power steering sanggup melakukan. Misal hanya rusak seal bagian rack atau pinion bisa dibeli secara eceran. Biaya juga relatif lebih murah jika dibandingkan EPS rusak. Kalau EPS rusak harus ganti keseluruhan unit. Harganya minimal Rp 8 juta tergantung jenis dan merek kendaraannya.

“Tapi untuk Honda, karena motor EPS terdiri dari beberapa komponen. Sehingga bisa diperbaiki per bagian tergantung kerusakan,” tutur Yulian Karfili, Assistant Manager Public Relation PT. Honda Prospect Motor (HPM).

Selain melakukan perawatan, ada perlakuan khusus juga terhadap power steering. Sebisa mungkin jangan memutar lingkar kemudi secara penuh. "Sebab di saat seperti ini, valve terbuka penuh dan tekanan menjadi tinggi. Pada mobil-mobil yang sudah berumur bisa membuat slang atau sil-sil pada pecah," jelas Bambang.

Perlakuan lainnya yakni jangan pernah memutar kemudi saat mesin tidak bekerja. Sebab dengan kondisi ini, maka fluida tidak bisa sirkulasi. Efeknya, komponen dari power steering bisa lekas rusak.  (mobil.otomotifnet.com)

Editor :

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa