Otomotifnet.com - Safety belt terbukti ampuh melindungi penumpang dari celaka serius saat terjadi tabrakan. Berfungsi untuk menahan badan agar tidak terlempar ke depan dan berpotensi menghantam dasbor. Tapi, bagi anak kecil,
safety belt justru bisa menyebabkan luka makin serius.
Biasanya, anak kecil usia 7 hingga 12 tahun atau yang memiliki postur antara 100 sampai 120 cm. Saat menggunakan sabuk pengaman, terkadang sabuk tak berada di posisi yang tepat untuk melindungi.
Tali yang mestinya menahan dada, justru melintang di leher. Itu karena ketinggian sabuk pengaman diukur berdasarkan postur tubuh orang dewasa dengan postur minimal 160 cm.
Apalagi, "Kebanyakan mobil yang dipasarkan tak dilengkapi adjustable atau pengatur ketinggian sabuk pengamanan pada bangku baris kedua dan ketiga. Kondisi ini, membuat anak tidak nyaman selama perjalanan. Karena leher terasa tercekik," ujar Theresia Surjati, pemilik Nissan Grand Livina yang tingga di Tangerang.
Lebih bahaya lagi, saat pengereman mendadak, sabuk pengaman justru membelit leher sang anak. Buntutnya, anak menjadi ogah memakai safety belt. Bahaya kan.
Biar tetap nyaman menggunakan safety belt, ikuti tips berikut.
1). Sebuah produk dari Taiwan, sebut saja safety belt extension. Bentuknya mirip dengan safety belt standar. Penggunaannya, disambungkan dengan sabuk pengaman yang ada di mobil. Belt ini akan menarik tali sabuk pengaman yang melintang di leher. Sehingga, posisinya lebih turun dan melintang di dada. Anak tidak akan tercekik dan nyaman.
2). Pada bagian atas, terdapat penjepit yang akan menjepit tali pengaman yang melintang di leher. Di bawahnya, ada setelan pengaturan panjang tali pengaman. Sedangkan pada bagian paling bawah, dilengkapi pengunci sabuk tali pengaman yang melintang di paha.
3). Aplikasinya, sesuaikan panjang tali sesusai postur tubuh anak. Caranya, dengan mengendorkan simpul tali pada bagian atas. Kemudian, jepitkan bagian atas pada sabuk pengaman yang melintang di leher.
KOMENTAR