Paling kentara, sering kan melihat mobil dengan dandanan kaki-kaki yang menyolok. Mengusung pelek ekstragede, ban lebar, ceper dan sebagainya. Sebagai GenBrani OTOMOTIF, memang sih kelihatannya ‘gaul’, tetapi ternyata pada sisi lain, bisa berdampak terhadap kondisi keseluruhan.
Justru, ketika memilih mobil second, cari unit yang tampil standar saja. “Dengan pemakaian pelek besar. Otomatis usia perangkat kaki-kaki lebih pendek,” bilang Feri, punggawa Feri Creative Shock (FCS), spesialis up grade kaki-kaki yang beralamat di Jl. Panjang No.10, Kebon Jeruk, Jakbar.
Logikanya begini, ketika mengaplikasi pelek gede, umumnya punya bobot yang lebih berat dibanding pelek standar. Akibatnya, komponen seperti bushing, tie rod ataupun ball joint bakal bekerja lebih keras. Nah, mulai waspada deh kalau mobil yang diincar menganut gaya ini.
Demikian halnya dengan kestabilan kaki-kaki. Karena, jika lari mobil tidak stabil, akan menghambat laju kendaraan. Penyebabnya bisa banyak hal, antara lain sokbreker mati, tie rod atau long tie rod aus, roda tidak center, laher roda oblak dan sebagainya.
Normal kok kalau minta test drive sebentar saja. Rasakan di setir, apakah terasa selalu menarik ke salah satu sisi, atau bahkan terdengar bunyi aneh. Dengarkan kalau ada bunyi abnormal ketika melindas lubang atau polisi tidur. Kalau ada, waspada saja ada komponen tersebut yang butuh penggantian.
Sembari test drive, rasakan juga apakah ada pantulan berlebih dari bodi. Maksudnya, seandainya kondisi jalan tidak terlalu bergelombang, tapi bodi selalu mantul enggak karuan. Bisa jadi indikasi sokbreker yang minta ganti. Seharusnya, jangan sampai juga terlihat ada rembesan minyak di bodi sokbreker.
Makanya sangat dianjurkan untuk rutin memeriksakan kondisi kaki-kaki. Bila perlu lakukan spooring dan balancing roda. “Minimal setiap 3 kali ganti oli mesin. Apalagi bila mobil sering diajak menerabas jalanan rusak,” saran Saleh, mekanik Kien’s Abadi Motor di pusat onderdil Ramanda, Depok, Jabar.
Masih kata Saleh, pemeriksaan kaki-kaki juga meliputi rem. Injak pedal rem, dan rasakan kedalaman injakan sampai mobil berhenti. Jangan ketinggalan juga mengintip kondisi minyak rem, apakah sudah kotor dan butuh penggantian. Ketika mengetes, jangan sampai mengerem sambil dikocok. Pasti ada masalah nih!
“Karena jika rem suka nempel atau bagel lantaran minyak rem kotor dan sil pada master rem bermasalah, juga dapat menciptakan hambatan terhadap laju kendaraan,” ujar Saleh lagi. Otomatis, butuh biaya ekstra untuk perbaikan. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR