Warga Bintaro, Tangerang Selatan ini tidak seperti member MAXXIO lain. "Teman-teman kebanyakan suka penampilan kendaraannya dengan gonta-ganti pelek ukuran 17-18 inci, tetapi di balik itu, kalau sedang turing banyak yang mengeluh mobilnya boros," tuturnya.
Padahal, kalau bikin performa mesin bagus dan awet, cukup keluar Rp 1,3 juta buat menebus Qmax. Daya tahannya hingga 250 ribu km atau pemakaian 3 tahun. Ketimbang setiap bulan ganti pelek sekitar Rp 7 jutaan.
Pemasangannya pun mudah. Angkat jok penumpang depan. Kemudian jepitkan Nano Fuel berwarna oranye pada saluran bahan bakar yang menuju injektor (gbr.2). Usahakan jaraknya sedekat mungkin dengan injektor. Kemudian, diikat dengan klem plastik yang sudah tersedia.
Untuk memasang Nano Air, angkat jok pengemudi dan buka rumah saringan udara. Pasang Nano Air di atas saringan udara (gbr.3). Kunci dengan kunci khusus yang sudah disediakan. Kemudian pasang kembali rumah saringan udara.
"Kalau sudah, hidupkan mesin dan injak pedal gas hingga mesin berputar antara 2.500 hingga 3.000 rpm dan tahan. Lalu lepas pedal gas dan injak pedal rem, kemudian tahan selama 5 menit dan lepas pedal rem selama 5 menit. Ulangi sebanyak 5 kali," lanjut Wahyu.
Nano Air akan memurnikan udara yang masuk ke mesin, hingga proses pembakaran jadi merata. Dampak pada tenaga yang dihasilkan dan membuat konsumsi BBM lebih efisien.
"Saya biasa jemput istri pulang pergi dari Bintaro ke Pasar Rebo, Jaktim lewat tol, biasanya naiknya lama, sekarang responsnya lebih cepat. Karena sensornya itu membaca BBM seperti RON 95, padahal pakai premium," cerita Yodi.
Konsumsi BBM biasanya dalam kota 1 liter untuk 8 km, sekarang 1 liter 12 km pada kondisi normal. Kalau macet 1 liter 5-7 km, kini bisa 1 liter 9 km. "Ujung knalpot juga tetap bersih, padahal saya sudah custom," ungkap Ketua Umum MAXXIO ini (gbr.4).
Member MAXXIO lain pastinya akan menerapkan hal yang sama dengan ketuanya dong. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR