Jika tiba-tiba karpet basah dan bau tak sedap menyeruak, silahkan tengok kondisi dek bawah (Gbr 1). Jika sudah berkarat, lekas lakukan pembenahan. Sebab dek menjadi salah satu pintu yang paling berpotensi memasukkan air dari bawah.
Selain dek, cermati juga karet-karet yang ada di dek tersebut. Pastikan karet tetap terpasang dan ganti jika sudah getas atau rusak. Karet tersebut berfungsi sebagai penutup lubang pembuangan air.
Titik lainnya yakni lubang udara yang berada di balik bumper (Gbr 2). "Lubang ini sebenarnya untuk jalur keluar angin saat pintu atau bagasi ditutup. Sehingga tekanan udara di kabin keluar dan pintu mudah ditutup. Tapi kacaunya, bisa jadi jalur masuk air juga, terutama kalau sudah rusak," sebut Seiko Sukoto dari bengkel Maze di jln Lengkong Gudang Timur, BSD City, Tangerang.
Agak sulit mendeteksi kerusakan komponen ini. Sebab berada di balik bumper dan tidak bisa dirasakan langsung oleh pemilik mobil. Namun karena berbahan karet menjadikan komponen ini dipastikan memiliki umur pakai.
Titik lain yang bisa meloloskan air adalah karet kaca, baik depan maupun belakang (Gbr 4). Sepintas memang tidak terlihat rusak atau ada celah pada karet tersebut, namun saat hujan turun ternyata mampu membasahi kabin.
Menurut Eko, panggilan Seiko Sukoto, hal tersebut karena karet yang sudah getas atau sealant kaca yang tak lagi bagus. Untuk memperbaikinya, harus dengan cara melepas kaca dan mengganti sealant dengan yang baru.
Selain itu, karet pintu juga bisa menyebabkan air menyelinap masuk ke kabin. Jangan beranggapan hanya karet yang sudah rusak secara fisik saja yang bisa meloloskan air. Sebab pada beberapa kondisi, karet pintu yang masih bagus sekalipun bisa menyebabkan hal tersebut.
Biasanya karena pemasangan karet tidak benar atau terdapat celah antara karet dengan bodi. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR