Begitu banyak pemilik mobil yang mengeluh kalau tunggangannya limbung. Terutama ketika melewati jalan bergelombang atau saat berada di kecepatan tinggi.
Hal ini menginspirasi Feri Rahman, pemilik bengkel Feri Creatif Shock (FCS) untuk melakukan modifikasi sokbreker.
Sokbreker sendiri memiliki fungsi untuk membatasi gerak bodi mobil, baik ke bawah maupun atas.
Inspirasi semakin bertambah tatkala dirinya sering membongkar sokbreker milik mobil BMW.
Bermula dari situ, Ia mulai berkreasi. Sokbreker yang dijadikan modal awal yakni milik mobilnya sendiri, Nissan Serena. Didapat komposisi, per dalam sokbreker belakang memiliki dimensi lebih kecil dibanding bagian depan (Gbr 1).
Per dalam sokbreker ini untuk menahan gerak as, sehingga tidak terlalu ‘terlepas' yang justru bisa membuat mobil agak limbung. Untuk mendapatkan hitungan per tersebut, Feri telah meriset selama 6-8 bulan.
Setelah dibongkar dan pasang per di dalam, kemudian dirakit kembali. Setelah semua terpasang, jangan aneh jika melihat penampakannya. Sebab sokbreker yang dinamai double rebound ini akan memiliki dimensi as yang lebih pendek dibanding standarnya (Gbr 2). Ini berlaku juga untuk sokbreker belakang (Gbr 3).
Namun meski memiliki dimensi yang lebih pendek, Feri tetap menjamin mobil tak akan jadi ceper. "Itu karena ada per yang menahan. Jadi as dalamnya tidak terlalu ketarik," ulasnya.
Lalu bagaimana dengan oli dan gas yang ada di sokbreker itu? Ia akan tetap mengisinya kembali.
Untuk memperoleh sokbreker custom ini, Feri mematok harga mulai Rp 1,5 juta untuk 1 set, tergantung mobil. Misal Toyota Avanza, Daihatsu Xenia Rp 1,5 juta, sedangkan Nissan Serena Rp 1,8 juta, menggunakan sistem barter.
Maksudnya, konsumen harus order atau pesan dulu. Kemudian akan dibuatkan. Sedangkan mobil masih dapat dipakai karena sokbreker asli belum dilepas. Jika sudah selesai, baru kemudian dipasang dan sokbreker asli mobil diambil bengkel.
Tertarik?. (mobil.otomotifnet.com)
FCS 021-7044487
Editor | : | billy |
KOMENTAR