“Alat ukur digital merupakan perkembangan mutakhir untuk memudahkan pekerjaan ngebengkel. Populasi alat ukur digital dipasaran memang belum banyak, hal ini terkait harga jual eceran yang dianggap masih mahal dibanding alat ukur konvensional,” terang Bebi, founder toko Galaxy Tools yang buka gerai di Lindeteves Trade Center (LTC), Lt. GF. 1, C 12, No. 1-5, Glodok, Kota, Jakbar.
Digitalisasi alat ukur memang belum akrab digunakan, sebab untuk memperolehnya memang belum beredar banyak di pasaran. Untuk alat ukur digital yang lumrah digunakan saat ini adalah multitester atau dikenal juga dengan AVO (Ampere, Volt dan Ohm) meter. “Multitester digital lebih akurat pembacaan satuannya, dibanding analog. Selain itu tidak perlu menghitung terlebih dahulu, sehingga lebih cepat,” bilang Wira Sentoso, owner bengkel Sacs Asia Jaya, yang dikenal sebagai spesialis kelistrikan.
Selain itu ada pula vernier caliper atau sigmat yang telah mengadopsi display digital. “Dibanding memakai sigmat analog, lebih presisi dan praktis menggunakan sigmat digital. Penggunaanya bisa dikalibrasi sesuai keinginan, yakni satuan inci maupun millimeter. Range harga sigmat digital dibanderol antara Rp 135 ribu hingga Rp 300 ribu-an, tergantung merek,” beber Bebi.
Kemudian ada pula test pen digital yang berfungsi untuk mengetahui besaran tegangan DC (Direct Current) pada sistem kelistrikan kendaraan. “Selain itu dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat sambungan kabel yang putus atau tidak. Test pen DC digital ini dibanderol Rp 40 ribu,” ujar Bebi.
Untuk mengetahui tekanan angin ban juga lebih mudah dengan tyre gauge digital. Alat ini berukuran cukup kecil dan dapat dijadikan aksesoris gantungan kunci mobil. “Selain itu tersedia pula pengisi tekanan angin ban yang dilengkapi display digital. lebih memudahkan dalam melihat tekanan angin yang telah diisikan ke dalam ban, sehingga tidak over pressure,” urai Bebi. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR