Jakarta - Mendengar wireless charging, pasti lebih familiar dengan teknologi smartphone. Nah, kali ini berbeda. Tidak mau kalah dari smartphone, Qualcomm, perusahaan penghasil semikonduktor dari Amerika, bekerja sama dengan Daimler untuk mengadopsi teknologi wireless charging untuk mobil listriknya.
Seperti ditulis pada Autoblog.com, kerja sama antar Qualcomm dan perusahaan otomotif memang bukan yang pertama kali. Sebelumnya pada tahun 2011, kerja sama sudah dilakukan dengan pabrikan dari Prancis, Renault, untuk menghasilkan teknologi serupa.
Untuk kerja sama baru dengan Daimler AG, teknologinya dinamakan Halo Wireless Electric Vehicle Charging (WEVC). Ini akan masuk ke program performa tinggi Wireless Power Transfer 2.0 untuk mobil listrik.
Nantinya, teknologi Halo WEVC dengan daya dan performa tinggu milik Qualcomm ini akan diterapkan pada kendaraan kecil, hingga ke depannya pengguna lansiran Daimler untuk proses charging mobil listrik atau kendaraan plug-in hybrid-nya tanpa menggunakan colokan listrik konvensional.
Serunya selain Halo WEVC, Qualcomm juga menyiapkan teknologi WiPower agar barang elektronik seperti smartphone dan smartwatch dapat di-charge secara wireless (tanpa kabel) dalam mobil. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR