Jakarta - Nama AMT (Air Motion Transformer) mungkin terdengar janggal di telinga awam. Namun untuk fanatik audio, AMT bukanlah nama yang baru. Pencipta speaker jenis ini ialah Dr Oskar Heil, lebih dari 30 tahun yang lalu.
Prinsip kerjanya berbeda dengan tweeter pada umumnya yang menggunakan magnet, koil, dan driver elektro statis. Cara kerja tweeter jenis AMT dengan gerakan tegak lurus kertas lipat yang terbuat dari polyethylene, polyester atau polyimide. Strukturnya meliputi struts alumunium yang diletakan dalam medan magnet yang kuat.
"Lipatan-lipatan kertas atau biasa disebut diafragma, bergerak maju dan mundur seperti pada alat musik akordion," ujar Maslim Djanuanto, punggawa Basis Audio di Meruya, Jakbar.
Berkat model lipatan seperti itulah maka tweeter ini mampu mempompa udara lebih banyak dibanding tweeter konvensional. Keunggulannya AMT dapat memberikan titik suara yang fokus dan tingkat distorsi sangat rendah.
Aplikasi pada sistem car audio sudah bisa ditemui pada produk VOX, Dayton dan Mundorf. Harga tweeter jenis AMT ini sangat mahal dibanding model konvensional. Contoh tweeter merek Mundorf, harga per unitnya mencapai Rp 11 juta. Cukup fantastis untuk harga sebuah tweeter. • (otomotifnet.com)
- Diafragma yang terbuat dari lipatan-lipatan kertas
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR