Jakarta - Dulu, direct injection lebih dikenal untuk mesin diesel. Namun sesungguhnya, mesin berbahan bakar gasoline juga ada. Namanya cukup beragam, gasoline direct injection (GDI), fuel stratified injection (FSI) atau petrol direct injection (PDI). Pabrikan Bosch memperkenalkan teknologi GDI pada 1951. Sampai saat ini teknologi tersebut masih terus dikembangkan.
"Mitsubishi mengenalkan GDI sekitar tahun 1990-an. Tapi mobil yang pakai GDI tidak masuk lewat kita. Pihak Mitsubishi Motor Company (MMC) akhirnya menghentikan GDI di awal tahun 2000-an," sebut Boediarto, Department Head MMC Technical Service Department, MMC Service Group, MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, agen pemegang merek (APM) Mitsubishi di Indonesia.
Di Indonesia, mobil terbaru yang mengadopsi teknologi ini adalah All New Mazda2. Selain itu, semua mobil Mazda berteknologi Skyaktiv sudah direct injection. Ada perbedaan mendasar dan sangat signifikan antara mesin direct injection dan tidak. Pada mesin konvensional, yang dikirim ke ruang bakar yakni campuran antara bahan bakar dan udara setelah throttle body.
Namun pada mesin direct injection, bahan bakar langsung disemprotkan injektor tepat di ruang bakar. "Proses pembakaran menjadi lebih sempurna dan presisi dibanding mesin biasa. Efeknya ke tenaga dan konsumsi bahan bakar," sebut Bonar Pakpahan, Product Planning Expert PT Mazda Motor Indonesia (MMI). Tenaga meningkat sekitar 10-15% dan konsumsi bahan bakar menurun di angka yang sama.
Karena langsung disemprot ke combustion chamber (ruang bakar), maka injektor itu sendiri harus benar-benar tangguh. Semprotannya harus langsung berupa mist (kabut). Sebab itu pressure injektor bisa mencapai 200 bar bahkan lebih. Bandingkan dengan injektor biasa yang berkisar 2,8-4 bar saja.
Maka dari itu, teknologi ini akan lebih maksimal ketika dikombinasi dengan rasio kompresi yang tinggi. Bensin yang masuk pasti lebih mudah terbakar sempurna.Dengan sistem ini, komputer menghitung dengan sangat presisi jumlah dan waktu semprotan. "Akan dikirim ketika proses kompresi maksimal," tambah Irwansyah, Section Head dari Department yang sama di KTB.
Posisi busi sebagai penghasil api yang berada di atas ruang bakar sehingga proses pembakaran menjadi sangat efektif. Lalu, seberapa powerfull mesin direct injection? Pabrikan Cadillac pernah menjual CTS dengan dua versi mesin, direct injection dan bukan. Sama-sama menggunakan mesin V6, 3.600 cc. Mesin non direct injection bertenaga 263 dk dan direct injection 304 dk.
Tak hanya untuk harian, penggunaan teknologi ini juga diaplikasi di sirkuit. Mobil balap pertama yang menggunakan model ini yakni Audi R8 LMP, berlaga di ajang lomba ketahanan, Le Mans 24Hours. • (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR