Otomotifnet.com - Di kalangan mekanik dan penyuka kecepatan, sudah mengenal istilah Italian tune up.
Ini adalah ritual yang dilakukan untuk membersihkan deposit karbon di ruang bakar. Caranya, dengan memacu mobil hingga putaran mesin menyentuh redline (di atas 6.000 RPM) selama beberapa detik (gbr.1).
Metode ini diterapkan buat mobil yang hanya dipakai untuk perkotaan dengan segala kemacetannya.
Sehingga, jarang bisa berkendara dalam kecepatan tinggi.
Debu yang terhisap ke ruang bakar dan kualitas bahan bakar dengan timbal tinggi, membuat bahan bakar tidak terbakar seluruhnya di ruang bakar menumpuk menjadi karbon(gbr.2).
Dengan melakukan Italian tune up, diyakini mampu mengembalikan performa mesin.
Logikanya, dengan putaran mesin mesin tinggi, suhu di ruang bakar menjadi sangat panas dan membuat kerak sisa pembakaran pada piston akan terkikis dan terbuang ke exhaust system (gbr.3).
Nah berkurangnya timbunan kerak di piston, akan mengembalikan performa mesin.
Hanya saja, Italian tune up banyak dilakukan pada mobil peminum bensin.
Apakah metode ini juga bisa diterapkan untuk mobil bermesin diesel (gbr.4)?
"Untuk mesin diesel sangat tidak dianjurkan," tegas Usman Adhie, Service Operation Manager Tunas Toyota Pasar Minggu, Jakarta.
Memang ada yang beranggapan Italian tune up pada mesin diesel dilakukan untuk membersihkan injektor dari penumpukan kotoran karena mutu bahan bakar yang jelek.
Tak hanya itu, "Timbunan kerak di ruang bakar mesin diesel lebih keras dibanding mesin besin. Tak bisa bersih atau copot hanya dengan Italian tune up. Harus dengan cairan pembersih khusus," tutup Wie Wie Rianto, dari bengkel Firna Pro Teknik, Tanjung Duren, Jakarta Barat.(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR