Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Italian Tune Up Buat Diesel, Ternyata Haram hukumnya!

Editor - Senin, 20 Oktober 2014 | 08:09 WIB
Mesin dieselnya bertenaga dan cukup irit
Taufan Rizaldy Putra/GridOto
Mesin dieselnya bertenaga dan cukup irit

Otomotifnet.com - Di kalangan mekanik dan penyuka kecepatan, sudah mengenal istilah Italian tune up.

Ini adalah ritual yang dilakukan untuk membersihkan deposit karbon di ruang bakar. Caranya, dengan memacu mobil hingga putaran mesin menyentuh redline (di atas 6.000 RPM) selama beberapa detik (gbr.1).

Metode ini diterapkan buat mobil yang hanya dipakai untuk perkotaan dengan segala kemacetannya.

Sehingga, jarang bisa berkendara dalam kecepatan tinggi.

Debu yang terhisap ke ruang bakar dan kualitas bahan bakar dengan timbal tinggi, membuat bahan bakar tidak terbakar seluruhnya di ruang bakar menumpuk menjadi karbon(gbr.2).

Dengan melakukan Italian tune up, diyakini mampu mengembalikan performa mesin.

Logikanya, dengan putaran mesin mesin tinggi, suhu di ruang bakar menjadi sangat panas dan membuat kerak sisa pembakaran pada piston akan terkikis dan terbuang ke exhaust system (gbr.3).

Nah berkurangnya timbunan kerak di piston, akan mengembalikan performa mesin.

Hanya saja, Italian tune up banyak dilakukan pada mobil peminum bensin.

Apakah metode ini juga bisa diterapkan untuk mobil bermesin diesel (gbr.4)?

"Untuk mesin diesel sangat tidak dianjurkan," tegas Usman Adhie, Service Operation Manager Tunas Toyota Pasar Minggu, Jakarta. 

Italian Tune Up Buat Diesel, Ternyata Haram hukumnya!
dok.otomotif
Italian Tune Up Buat Diesel, Ternyata Haram hukumnya!

"Mesin diesel berkarakter kompresi tinggi. Kompresi tinggi menghasilkan temperatur yang tinggi di ruang bakar. Kalau mobil dikebut hingga redline, maka membuat temperatur makin melonjak. Akibatnya over running. Mesin justru rawan jebol," tambah pria berpostur tinggi ini.

Memang ada yang beranggapan Italian tune up pada mesin diesel dilakukan untuk membersihkan injektor dari penumpukan kotoran karena mutu bahan bakar yang jelek.

 
"Tapi, anggapan itu bisa ditangkis dengan mesin diesel masa kini yang menggunakan sistem commonrail (gbr.5) yang mempunyai tekanan tinggi. Sehingga, minim resiko kotor dan tersumbat," tambah Gembleh, sapaan akrabnya.

Tak hanya itu, "Timbunan kerak di ruang bakar mesin diesel lebih keras dibanding mesin besin. Tak bisa bersih atau copot hanya dengan Italian tune up. Harus dengan cairan pembersih khusus," tutup Wie Wie Rianto, dari bengkel Firna Pro Teknik, Tanjung Duren, Jakarta Barat.(mobil.otomotifnet.com)

Editor :

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa