Dalam kendaraan yang sepenuhnya otomatis sempurna, maka pengemudi hanya duduk di balik kemudi dan membiarkan kendaraannya bergerak mengontrol dengan sendirinya, setidaknya di jalan bebas hambatan. Bosch juga akan segera mengembangkan teknologi parkir otomatis. Teknologi Bosch akan semakin mempermudah untuk memarkirkan kendaraan dengan bantuan aplikasi smartphone. “Dalam beberapa tahun ke depan, kendaraan bahkan akan mampu mencari ruang garasinya sendiri,” tambahnya.
Tim proyek “Kemudi Otomatis” dari Bosch dibentuk pada 2011. Pada awal 2013, Bosch menjadi pemasok otomotif pertama yang menjajal teknologi kemudi otomatis di jalan bebas hambatan Jerman.“Tes awal yang langsung dilakukan pada kondisi lalu lintas sebenarnya telah membantu mempercepat proses pengembangan teknologi ini,” ujar Denner.
Kemudi otomatis juga mempengaruhi seluruh sistem kendaraan. Bosch merangkum lima prioritas pengembangan ke dalam lima poin:
1. Konsep Sensor untuk pengenalan lingkungan secara 360°:
Jenis teknologi sensor seperti apa yang diperlukan untuk merekam sekeliling kendaraan dengan cukup baik untuk merekomendasikan tindakan yang tepat? Bosch telah menjual lebih dari satu juta radar dan sensor video. Perusahaan kemudian menggunakan pengalaman ini untuk mengembangkan teknologi tinggi dan ekonomis dalam pengenalan lingkungan berkendara yang akan memenuhi kebutuhan kemudi otomatis.
2. Sistem arsitektur berulang:
Untuk menjaga kondisi kendaraan ketika ada satu komponen yang bermasalah, akan dilakukan perubahan dalam arsitektur kendaraan. Bosch telah menghadirkan sistem pengulangan (redundancy) yang diperlukan untuk rem, misalnya. Sistem elektromekanis pendorong rem iBooster dan sistem ESP dapat membawa kendaraan untuk berhenti sendiri dan tidak bergantung kepada satu dengan yang lainnya.
3. Keandalan dalam menghadapi kerusakan dan pembajakan:
Untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi di kendaraan berjalan dengan baik, Bosch menerapkan metode dengan performa tinggi. Untuk melindungi sistem kendaraan dari pembajakan, Bosch telah menggunakan arsitektur ganda yang memisahkan antara fitur hiburan dalam sistem otomotif dengan sistem-sitem yang dibutuhkan untuk mengemudi.
4. Peta dengan data presisi yang tinggi:
Akurasi dalam tingkat ‘meter’ lebih dari cukup untuk sistem navigasi saat ini. Namun di masa yang akan datang, akurasi level hingga 10 sentimeter diperlukan. Selain itu, peta harus benar-benar diperbarui untuk memastikan bahwa kendaraan dapat mengantisipasi rute yang tepat dan berada di jalur yang benar.
5. Peraturan Hukum:
Menurut Konvensi Wina tahun 1968, yang berfungsi sebagai dasar untuk undang-undang di banyak negara di seluruh dunia, hanya sebagian kemudi otomatis yang tergolong legal. “Pengesahan peraturan dan pertanyaan yang terkait dengan standar wajib produk saat ini menjadi subyek perdebatan sengit di kalangan asosiasi, pemerintah, dan perusahaan asuransi,” kata Denner.
Koneksi internet dapat menyediakan data per menit untuk mobil, terkait kemacetan dan daerah jalan yang sedang dalam pembangunan. Konektivitas ini bahkan bisa menyediakan data rambu-rambu lalu lintas yang sudah direkam oleh kendaraan lainnya. Hal ini membuat sistem navigasi rute kendaraan menjadi lebih optimal. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR