Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Isuzu Panther 2007 Dipakai Jakarta - Bali Pakai Minyak Jelantah

Editor - Minggu, 6 Juni 2010 | 08:38 WIB
Isuzu Panther 2007 jelajah Jakarta Bali Jakarta pakai BBM minyak jelantah
TMED
Isuzu Panther 2007 jelajah Jakarta Bali Jakarta pakai BBM minyak jelantah

OTOMOTIFNET - Bagi Himpunan Mahasiswa Mesin Universitas Trisakti,  Jakarta, sikap kepeduliannya akan penghematan terus dikembangkan dengan memakai minyak goreng bekas alias minyak jelantah sebagai bahan bakar alternatif, seperti yang diaplikasi untuk Isuzu Panther.

Tapi..bukannya minyak jelantah pernah dibahas untuk kendaraan, perbedaannya apa dong?

“Kalau yang sudah-sudah, kadar minyak jelantah yang dipakai untuk satu kendaraan sekitar 5-30% saja"

"Kalau yang sekarang kita pakai, benar-benar murni minyak jelantah tanpa ada campuran sedikitpun solar di tangki mobil,” ucap M. Grip Roby, mahasiswa Trisakti yang juga salah satu anggota Tim Energy Alternative (TEA) penggagas Biodiesel.

Nah, hasil dari ide nyeleneh ini, TEA mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang keempat kalinya untuk para Mahasiswa Trisakti jurusan tehnik mesin dalam kategori penghematan energi bumi dengan metode Biodiesel.

“Jika kita enggak peduli akan stok BBM dari sekarang, saya yakin kita bakalan kehabisan BBM untuk sepuluh tahun mendatang, makanya kita mulai tergerak membuat jalur alternatif lain menggunakan minyak jelantah,” ucapnya.

Minyak jelantah ini memang enggak langsung dituang dari penggorengan. Namun perlu pakai cara sederhana untuk siap pakai di mesin mobil.

Pertama, 1 liter  minyak goreng bekas direbus selama 30 menit dengan suhu 100 derajat celcius  untuk memisahkan minyak dan kandungan air. Sesudah disaring, campurkan dengan soda api dan methanol sambil direbus kembali hingga suhu 60 derajat celcius.

Minyak jelantah untuk BBM Isuzu Panther percobaan
Pidav/OTOMOTIF
Minyak jelantah untuk BBM Isuzu Panther percobaan

Setelah itu diamkan selama 12 jam hingga terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan atas dan bawah. Lapisan bawah di sebut gliserol  yang juga bisa menjadi bahan dasar sabun. Sementara lapisan atas biodiesel murni yang akan dipakai untuk BBM.

“Limbah minyak goreng memiliki potensi sebagai energi bahan bakar nabati yang ramah lingkungan dan mampu menurunkan 100% emisi gas buang Sulfur, CO2 dan CO sampai 50% di bawah ambang batas dari anjuran pemerintah,” bilang R.Fian Ananta Putra, salah satu pegagas metode Biodiesel.

Masalah keiritan juga termasuk hasil dari semuanya.  Awal Mei lalu para anggota Tim ini melakukan pengetesan langsung dengan membesut dua mobil Isuzu Panther mulai dari Jakarta-Bali-Jakarta (JBJ) non stop. Bedanya hanya satu kendaraan yang diisi dengan minyak jelantah, sedangkan yang satunya solar murni.  

Total keseluruhan jarak JBJ sejauh 2.900 Km memakan waktu lima hari. Selama perjalanan, pemberhentian dilakukan saat pengisian bahan bakar saja dan itupun mesin masih tetap dalam keadaan hidup.

“Untuk mobil A yang bermetode Biodiesel menghabiskan bahan bakar 245 liter, sedangkan mobil B menenggak solar murni sebanyak 266 liter. Jadi selisihnya sebesar 21 liter, lebih irit Biodiesel banding solar murni dengan jarak tempuh 2.900 Km,” bangganya.

Himpunan Mahasiswa Mesin Universitas Trisakti,  Jakarta mecoba minyak jelantah di mesin diesel
Pidav/OTOMOTIF
Himpunan Mahasiswa Mesin Universitas Trisakti, Jakarta mecoba minyak jelantah di mesin diesel

Penulis/Foto: Pidav / Pidav

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa