OTOMOTIFNET - Pemahaman seputar Fengshui tak sekadar diterapkan buat merancang posisi ruangan pada sebuah bangunan atau rumah, tapi juga dapat dihubungkan dengan dunia car audio.
Seperti diungkapkan Suhu Yo, tentang pemahaman fengshui di kabin mobil. Menurut pakar di bidang ini, yang juga ahli palmistri (membaca nasib melalui garis tangan) dan hipnotis itu, ada beberapa pakem yang idealnya diterapkan saat memasang perangkat sound system tambahan.
"Dalam fengshui terdapat energi positif atau yang, dan energi negatif atau yin. Sebaiknya kedua unsur ini mesti seimbang, karena sangat memengaruhi konsentrasi saat mengemudi," buka pembesut Toyota Camry 2.4 ini.
Mengacu dari ilmu tua Tionghoa ini, kabin mobil terbagi dalam 9 kotak atau ruang (lihat gambar ilustrasi). "Kenapa sembilan? Karena dalam satu tubuh atau kesatuan, baik itu bangunan atau kendaraan, satu kali perputaran energi (yin & yang) terdiri dari 9 unsur," jelas pemilik nama asli Yohanes Cokrowibowo ini.
Ruang kabin depan, lanjut Suhu Yo, tidak bagus jika ditambah speaker di pilar A, terutama yang pakai lontar/boks sebagai dudukannya. Begitu pun dengan monitor 2-DIN, lantaran potensialmengganggu konsentrasi mengemudi.
Penempatan speaker tambahan seperti model full-range atau sekadar tweeter, idealnya terpasang di pilar B atau C. Untuk monitor dobel DIN sebagai komponen penunjang visual, idealnya diletakkan secara center di kabin tengah (lihat gambar ilustrasi).
Speaker tambahan dikabin tengah masih bisa diaplikasi buat mendongkrak suara | Pilar A sebaiknya bersih dari speaker tambahan, agar tak mengganggu pandangan saat mengemudi |
Cukup dengan head unit single Cd tanpa monitor in-dash, supaya konsentrasi tetap optimal | in car entertainment lebih cocok buat penumpang dikabin tengah |
Mengapa begitu? Suhu Yo menyimpulkan kalau posisi paling nyaman saat nonton TV, berada di bangku sebelah kiri-kanan. Berdasarkan survei yang pernah dilakukannya, posisi duduk di bangku tengah memang paling tidak enak.
"Selain rentan terkena embusan udara AC dari dasbor depan, ruang gerak juga terbatas oleh penumpang di sebelahnya," pungkas pria yang buka praktik di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta ini.
Sementara kabin belakang diusahakan kosong, karena peruntukannya sekadar buat menaruh barang. Untuk jenis MPV atau minibus, juga berlaku hal serupa. Lantaran penumpang di kabin belakang, masih dapat menikmati lantunan musik dan tampilan gambar dari speaker dan monitor di kabin tengah.
Lanjut dengan tatanan suara yang sesuai ilmu fengshui. Masih berpatokan pada unsur positif (yang) dan negatif (yin), settingan akhir mesti dibikin balance antara frekuensi tinggi, sedang, dan rendah.
Jangan dibikin berlebihan pada satu level frekuensi saja, demi mendapat kepuasan saat mendengarkan lagu kesukaan. Tapi untuk yang satu ini kemungkinan sulit diterapkan, karena settingan final sangat dipengaruhi selera bermusik sang pemilik mobil.
Suhu Yo mengakui kalau jenis musik yang idealnya dijadikan patokan saat final tuning, tidak bisa disama-ratakan ke semua pemilik mobil. Umumnya mereka yang berusia antara 20-30 tahun, lebih menyukai musik-musik berirama mengentak atau keras. Dalam hal ini didominasi 100% oleh unsur yang.
Mereka yang berusia antara 31-40 tahun, biasanya punya energi yang lebih rendah sekitar 75%, sementara unsur yin (irama slow) yang dimilikinya sekitar 25%. Artinya, mereka sudah mulai menyukai musik berirama agak pelan, seperti jazz atau jenis lagu bertema easy listening.
Kesimpulan yang bisa diambil dari topik ini, berujung pada faktor safety driving. Lantaran lebih mengutamakan fungsi dari sistem audio itu sendiri, sebagai penghibur dan bukan jadi penabur masalah selama berkendara
Penulis/Foto: Anton / Anton
Editor | : | Editor |
KOMENTAR