Ini adalah poin bagus buat Datsun sekaligus tantangan. Bagus lantaran bisa menjadi image dasar, bahwa Datsun itu, hebat, kuat dan kencang. Apalagi buat yang kakek atau ayahnya pernah memiliki Datsun. “Tantangannya, pandangan itu harus diterjemahkan pula saat ini, tentu dengan penyesuaian dengan kondisi sekarang,” tambah Cobee.
Target konsumennya sendiri Datsun menyasar pada first entry buyer. Kelompok kelas menengah yang saat ini sedang meningkat jumlahnya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. “Mobil tidak hanya digunakan sebagai alat transportasi juga lambang kesuksesan,” ujar jebolan Harvard Business School ini.
Ketika ditanya apakah mobil yang akan dikeluarkan sesuai program pemerintah tentang LCGC, Cobee membantah dengan belum menyatakan akan mengeluarkan mobil kecil dan murah. Tetapi secara garis besar pria asal Prancis ini setuju dengan program tersebut.
“Kami tidak mengeluarkan mobil dengan harga murah, tetapi lebih tepat disebut affordable price,” sambut Kintaro Izumida, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia yang ikut menemani selama wawancara.
Meski diluncurkan di 3 negara, bukan berarti Datsun akan menjual produk yang sama. Ditegaskan Cobee akan dilakukan penyesuaian produk sesuai kondisi pasar pada setiap negara. Sebagai gambaran di Indonesia dan India ada perbedaan pengertian soal mobil keluarga yang diidamkan. Di Indonesia mobil keluarga harus memiliki minimal 7 tempat duduk. “Karena harus bisa membawa selain keluarga inti, juga kakek, nenek, pengasuh anak dan lainnya,” kata kelahiran 1968 ini.
Berbeda dengan di India, keluarga di sana hanya butuh mobil yang lebih kecil. Karena pada umumnya sudah well educated dan biasanya hanya punya 1 atau 2 anak. Selain itu di India mobil enggak bisa ngebut, karena macet, sedang di Indonesia masih bisa di atas 100 km/jam. “Jadi kami akan membangun merek dan membuat mobil sesuai kebutuhan pasar di setiap negara,” tambahnya lagi. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR