Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Peugeot 806 1999-2000, Layaknya Hotel Bintang Lima

billy - Sabtu, 14 Juli 2012 | 13:06 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Nama Peugeot sudah tak asing lagi di Indonesia. Kiprahnya sendiri bahkan sudah ada di Indonesia sejak '60-an. Memang selama ini masyarakat lebih mengenal Peugeot sebagai sedan nyaman khas Prancis.

Tetapi kalau mau lebih jeli, ada varian unik Peugeot yang sempat beredar di Tanah Air berlabel 806. Tak seperti varian lain yang dominan sedan, 806 terlahir dengan konsep MPV (Multi Purpose Vehicle).

No caption
No credit
No caption

Layaknya sebuah kendaraan minibus mewah era '90-an, Peugeot 806 juga menawarkan segudang fitur layaknya sebuah hotel bintang 5. Tak heran bila 806 dengan pasaran Rp 100 jutaan (1999-2000) ini mulai menjadi incaran.

Sama halnya anggota 806 Society yang berisikan Fat Pug, sebutan khas untuk 806. “Mobil ini saya pakai sejak 2008 dan sampai sekarang hampir tak ada masalah,” papar Antonius, pencipta Active-Intercooler yang menjajal langsung di 806 biru kesayangannya.

Ungkapan senada juga terungkap dari Arry Budi Wibowo, entrepreneur yang lebih banyak menghabiskan waktunya di 806 HDi ketimbang di kantor.

No caption
No credit
No caption

Bagi mereka, 806 ibarat rumah kedua karena kenyamanan kelas wahid dan kabin ekstra lapang untuk membawa segala perabotan lenong. Tak hanya itu, mesin diesel commonrail dengan turbocharger yang diusung cukup powerful tanpa banyak kendala teknis.

Terbukti dari cerita mereka saat touring Jakarta-Bali atau rencana touring Jakarta-Yogya pada minggu ini. “Untuk jalan keluar kota, fuel consumption bisa mencapai 15-19 km/liter,” jelas Anton yang juga pengusaha bergerak di bidang IT ini.

Entah karena alasan apa, Peugeot 806 hingga varian sesudahnya (807) kurang bisa diterima masayarakat pada waktu itu. Mungkin karena aftersales service dan komponen yang strictly original parts alias tak ada barang versi KW.

No caption
No credit
No caption

Mungkin juga karena momok turbocharger yang kerap macet dan membuat mesin mogok. “Kalau mau jujur, penyebabnya bukan karena solar bersubsidi melainkan karena oli mesin yang tidak sesuai,” jelas Wisnu Haryono, salah satu anggota 806 Society.

Tetapi lain dulu, lain sekarang. Setelah klub 806 semakin eksis dan bernaung di Jakarta Peugeot Club serta banyak diperbincangkan di forum seperti Kaskus lounge atau modifikasi.com, orang berangsur menoleh ke 806 sebagai MPV dream car back to 90s.


Fitur mewah yang ditawarkan pabrikan mobil asal Prancis ini antara lain leather set yang bisa diputar 360 derajat, 8 jok ala captain seat, multi console dan laci, kisi AC individual sampai ke tempat duduk belakang, kabin bagasi luas, roof rail optional untuk membawa roof box.

Opsi lain yang membuat semangat pemiliknya adalah kolong sepatbor lega sehingga pelek 18 inci bisa masuk tanpa kendala tanpa mengorbankan kenyamanan suspensi.

“Banyak yang menganggap Peugeot 806 masih terbilang mahal dan susah dipelihara ketimbang MPV non Jepang lainnya, padahal kalau mau di-breakdown sebenarnya tidak juga,” papar Arry yang memang fanatik Peugeot.  (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa