Kemacetan Jakarta tidak menyurutkan wanita tangguh ini menggeluti profesi pria sebagai tukang ojek dan supir taksi
Walaupun pekerjaan cukup berat untuk seorang wanita tetapi Wati tetap enjoy menjalaninya
Penghasilan sangat menjanjikan karena banyak pelanggan
Sopir taksi perempuan yang digeluti oleh Wati Tresnawati.”Saya sudah dua tahun menjadi sopir taksi Blue Bird, karena saya suka mengendarai mobil jadi pilih sopir taksi. Setelah dijalani penghasilannya lumayan banget minimal saya satu bulan mengantongi Rp 4 juta, dan ada lebihnya dari uang tips,” jelas ibu tiga anak ini.
Walaupun pekerjaanya cukup berat untuk seorang wanita tetapi Wati menjalani dengan enjoy. Ia sudah mulai keluar rumah pukul 04.00 WIB dan berakhir kerja pukul 21.00 WIB. Di siang hari sekitar pukul 10.00 WIB – 13.00 WIB Ia bisa istirahat di Masjid atau ‘DPR’ (dibawah pohon rindang).
“Pelanggan saya tidak tentu kadang pria atau wanita, tetapi kalau penumpang perempuan merasa nyaman. Kalau ibu yang punya anak balita tidak risih menyusui di dalam taksi, atau wanita karir biasanya dandan di dalam taksi kalau supirnya saya,” imbuh Wati.
Rasa gengsi pun sudah tidak ada lagi pada wanita kelahiran 11 Maret 1973 ini, “Malah saya bangga bisa menggeluti pekerjaan yang di dominasi pria. Penumpang saya pun lebih nyaman dan sering memberikan ancungan jempol salut karena bisa menghadapi kemacetan Jakarta,” semangat Wati.
Wati pun pernah mendapat tips besar karena kecakapan dalam berkendara. “Waktu itu saya mengantarkan ibu yang habis melahirkan sesar. Karena saya seorang wanita yang pernah melahirkan juga, jadi saya bawa mobil pelan-pelan dan hati-hati kalau ada lubang atau polisi tidur.
Karena sedikit guncangan saja membuat penumpang yang habis lahiran itu rasanya sakit. Karena itu saya dikasih tips besar Rp 150 ribu dan penumpang tersebut menjadi pelanggan tetap saya hingga sekarang.” Tutup Wati. • (otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR