Johnny Darmawan - Prestasi Toyota Indonesia dalam penjualan memang sulit digeser. Tak hanya oleh sesama merek Jepang, dari Korea dan Eropa pun harus mengibarkan bendera putih, tanda menyerah. Nah, Johnny Darmawan membeberkan jurus keberhasilan Toyota di bawah kepemimpinannya.
Keberadaan Toyota di Indonesia sejak tahun 1971 merupakan bukti bagaimana keterikatan antara stekholder dengan Toyota secara berkelanjuntan membangun reputasi di Indonesia. Melalui serangkaian perjalanan panjang sarat persaingan bisnis otomotif yang ketat, Toyota mengambil strategi aksi korporasi di tahun 2003 dengan melakukan split off PT. Toyota Astra Motor ( TAM ) menjadi 2 perusahaan yaitu TAM dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia ( TMMIN ).
“TAM fokus pada penjualan domestik sedang TMMIN fokus pada manufaktur dan ekspor,” jelas Johnny Darmawan, mantan Presdir PT Toyota Astra Motor, periode 2002 – 2014, dalam bedah buku “Rahasia Reputasi Toyota Indonesia, di Le’Meridien Hotel (15/7).
Alhasil, reputasi baik hasil penjualan mobil dari data Gabungan Industri Otomotif Kendaraan Bermotor Indonesia ( GAIKINDO ) menunjukkan Toyota menguasai pangsa pasar otomotif lebih dari 30 % di Indonesia.Bahkan sampai kini terus bertengger paling atas sebagai market leader.
Menjaga loyalitas pelanggan bagi TAM adalah salah satu strategi yang harus dikembangkan dengan berbagai inovasi. Kuncinya, ada 9 kiat Toyota dalam menjaga penjualan tetap tinggi.
Kesembilan jurus itu, 1.Menjadi bagian hidup keseharian, 2. Mempermudah yang sulit, 3. Menjadi solusi tiap saat, 4. Ada pada saat dibutuhkan, 5. Memberikan Inovasi, 6. Ada di manapun konsumen berada, 7. Menyiapkan kader – kader industri otomotif, 8. Memajukan Indonesia dengan gaya Indonesia dan Ilmu orang ketiga khas Toyota.
Terakhir, Johnny tidak mau buka suara. “Biar hanya orang Toyota saja yang tahu,” tutup Johnny sambil tersenyum. (Mobil.Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR