Misano - Tak cuma Valentino Rossi punya motivasi ingin memenangkan MotoGP San Marino di Misano, pekan ini (14/9). Spirit yang sama juga menyertai rekan setimnya, Jorge Lorenzo, meski keduanya harus kerja keras menghadapi calon juara dunia Marc Marquez dari tim Repsol-Honda.
Bekal yang menyemangati Lorenzo memenangkan seri ke-13 ini karena rekornya. Ia berhasil memenangkan lomba selama tiga tahun terakhir di Misano dan finish kedua di tiga balapan sebelumnya. Bila ditambahkan ketika terjun di moto2 (zamannya masih kelas 250 cc), pembalap Spanyol itu tidak pernah finish di bawah dua besar.
Apalagi, berlaga di Indianapolis, Ceko, dan terakhir di Silverstone, Lorenzo tampil sangat agresif. Ia hanya kalah lantaran kondisi ban yang sudah aus, sehingga peluang juara dalam genggaman diambil Marquez.
"Saya rasa, kami saat ini berada di jalur yang baik seperti yang kita lihat di Silverstone. Meskipun kami tidak bisa menang, tapi sudah melakukan pekerjaan yang fantastis," sebut Lorenzo.
Ia kembali mengingat kegagalannya di Silverstone yang tidak didukung performa ban belakang. "Sangat beda dari apa yang kita gunakan dalam balapan sebelumnya," kenang Lorenzo.
"Saya pikir, Silverstone adalah skenario yang ideal untuk mendapatkan kemenangan pertama, namun gagal. Misano pasti bisa menjadi tempat untuk meraih kemenangan, tapi saya tidak ingin terobsesi akan hal itu," urainya.
Pasalnya, Lorenzo paham betul saat lomba ada ganjalan dari Marquez. Diakuinya, cukup sulit untuk bisa mengimbangi performa mesin Honda RC213V. "Jika saya tidak bisa menang, podium lain pun akan menyenangkan," pasrah Lorenzo. (Otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR