Eropa – McLaren dan Honda bekerja keras memperbaiki hubungan di awal era baru kolaborasi mereka, di tengah banyaknya masalah pada mesin Honda pada musim balap F1 2015.
Setelah GP Kanada dilaporkan, frustrasi mulai terlihat di kubu McLaren. Tetapi sumber di tim asal itu itu mengatakan kepada media Brasil, Globo, bahwa hubungan dengan Honda terjalin dengan baik.
Namun orang dalam tim mengaku Honda masih bergulat pada regulasi mesin saat ini. “Masalah terbesar kami adalah ketika satu area mulai berfungsi dengan baik, tiba-tiba muncul masalah lain,” kata bos teknik McLaren, Matt Morris.
Kepala Honda F1, Yasuhisa Arai mengaku belajar banyak kembalinya pabrikan Jepang ke balap jet darat ini untuk pertama kali sejak 2008, yang ketika itu menggunakan mesin V8.
“Kesulitan terbesar kami sekarang, tidak adanya internal combustion engine, tetapi energy recovery system (sistem pembangkit energi),” kata Arai.
Gary Anderson, mantan desainer F1 yang beralih jadi penyiar, setuju bahwa aturan baru ini ‘sangat kompleks’ bagi produsen mobil.
Mantan tokoh F1 lain, Joan Villadelprat menjelaskan, “Ini jadi jauh lebih sulit bagi prosuden mesin untuk menjadi sukses di F1 saat ini daripada waktu saya di McLaren dan Ferrari.”
“Ketepatan diperlukan untuk mengintegrasikan semua sistem jadi tantangan para engineer. Ini sebabnya struktur yang dimiliki Renault dan Honda belum menguasainya,” lanjutnya.
Bos tim McLaren, Eric Boullier mengaku tekanan besar keduanya, kerja sama untuk mempercepat proses belajar, termasuk dengan lebih banyak memperlancar sumber daya.
Tetapi Morris mengatakan, “Kami belajar untuk menangani situasi dan memperbaiki cara kita bekerja, tetapi ada situasi di mana tidak ada cara untuk melakukannya lebih cepat.”
Setelah 7 putraan berlangsung musim ini, tim McLaren baru sekali mendapat point. Yaitu di GP Monako lewat Jenson Button yang finish di urutan 8. Rekan setimnya, Fernando Alonso yang memiliki gaji terbanyak di antara pembalap F1 saat ini, lebih sering tidak finish.
Kabarnya di GP Austria pekan ini, McLaren akan membawa sejumlah perbaikan. Lihat saja bagaimana hasilnya. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR