Alhasil, menang di Circuit de Monaco ini menjadi kebanggaan bagi semua pembalap. Tingkat kesulitan berlaga di trek berjarak 3,340 km ini amat sulit di samping aspalnya yang tak seperti lintasan permanen dan lebar yang sempit.
Tidak adanya ruang berbuat kesalahan di trek ini jadi harga mutlak, mengingat tidak adanya run-off area atau gravel. Salah sedikit langsung menghunjam pagar pembatas.
Bukan pembalap sejati F1 jika belum bisa mencicipi puncak podium di GP Monako. Uniknya lagi, ketegangan berkiprah di trek jalan raya Monako ini sudah berlangsung sedari sesi latihan. Bahkan karakter trek sempit dan sulit untuk melakukan overtaking membuat satu-satunya cara memuluskan jadi juara adalah menjadi pole sitter alias start paling depan dengan menjadi yang terkencang di sesi kualifikasi.
Statistik membuktikan jika di beberapa tahun belakangan dan umumnya pembalap yang juara di Monako adalah mereka yang berada di start terdepan atau peraih pole position. (otosport.otomotifnet.com)
MUSIM | PEMBALAP | START/FINISH |
2014 | Nico Rosberg | 1 - 1 |
2013 | Nico Rosberg | 1 - 1 |
2012 | Mark Webber | 1 - 1 |
2011 | Sebastian Vettel | 1 - 1 |
2010 | Mark Webber | 1 - 1 |
2009 | Jenson Button | 1 - 1 |
Editor | : |
KOMENTAR