Amerika - Calon pendatang baru di kompetisi F1 2016, Haas F1 Team asal Amerika tetap melanjutkan tekadnya meskipun tim Ferrari tengah mengalami musim yang buruk tahun ini. Lo, apa hubungannya?
Tim yang didirikan oleh pelaku industri Gene Haas ini, bakal jadi tim F1 asal Amerika pertama sejak 1986. Bermarkas di Kannapolis, Carolina Utara, sama dengan kandang tim Stewart-Haas Racing yang berlaga di NASCAR Sprint Cup Series. Gene Haas adalah pendiri Haas Automation, pembuat peralatan mesin terbesar di Amerika Utara sekaligus pemilik tim F1. Ia tertarik main di balap F1 pada 2015, tetapi karena belum siap baik pembalap maupun mobilnya, ditunda hingga 2016.
Kabarnya Ferrari akan jadi pemasok mesin tim Haas. Sinyalemen itu terlihat ketika logo perusahaannya muncul di bodi mobil Ferrari F14 T sejak latihan di GP Inggris, Juli lalu. Ya, Haas Automation bersponsor di Ferrari hingga akhir 2015. Bagi Haas ini merupakan jalan masuk buat bisnisnya. Ia mencoba bagaimana agar prosuk spare partnya bisa diizinkan FIA. "Misalnya suspensi, bagian roda, sasis, transmisi atau mesin," ujar Gene Haas.
Rumor berkembang, Haas berpotensi jadi tim Ferrari B. Tetapi ia merendah. Menurutnya, mengacu pada salah satu point Concorde Agreement (kontrak antara FIA dan tim), bahwa tim besar harus membantu tim kecil, "Kami harap mendapat banyak bantuan dari Ferrari bagaimana kami ke arah sana (berkompetisi di F1)," lanjutnya.
Lalu, masih tetap keukeuh dengan Ferrari? Mengingat saat ini prestasi tim Ferrrai kurang memuaskan. Banyak pejabat tingginya mundur, termasuk pembalap andalannya meninggalkan tim berlambang kuda jingkrak ini. Haas mengaku tetap memantau gejolak yang terjadi di kubu Ferrari yang akan jadi pemasok mesin mobil timnya di 2016.
"Ini hal yang baik. Saya kira para petinggi di sana tahu apa yang mereka kerjakan. Saya harap kita tidak terpengaruh dengan mereka yang telah kehilangan kerjaannya," katanya pada Sports Business Daily.
Ia mengaku memang ada banyak tekanan di Ferrari, karena mereka ingin menang. Haas menghormati itu. Tetapi tekanan besar juga dialami dirinya yang sedang membangun tim sederhana dari awal dan jadi satu-satunya kompetitor yang markas besarnya bukan di Eropa.
Pria berusia 62 tahun ini sadar, kalau di F1 banyak tim memiliki masalah keuangan. Baginya ini jadi tantangan. Ia mengakui tugas membangun mobil 2016 hampir luar biasa. Tim Haas sudah siap menerima tantangan.(otosport.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR