“Saya pikir masalah terbesar tahun ini terutama adalah sayap depan yang lebih sempit, merupakan perubahan besar. 100 mm sayap depan lebih sempit memang terdengar tidak banyak tetapi sebenarnya adalah perubahan besar karena ujung sayap sekarang akan berada di tengah roda depan. Jadi saya pikir dari sisi aerodinamika lurus, mencoba memulihkan kondisi dari keadaan itu akan menjadi tantangan terbesar,” ujar Newey.
Menurutnya, hal ini bisa menjadi titik kemunduran buat Red Bull. Apalagi urusan aplikasi aerodinamika yang memanfaatkan aliran gas buang yang membuktikan kekuatan Red Bull sekaligus membuat Newey sebagai orang paling berhasil menerjemahkan teori tersebut.
“Hampir tidak ada efek dari knalpot yang dilanjutkan satu pipa keluaran dan fakta bahwa turbocharger mengambil banyak energi dalam kasus ini, jadi intinya tidak ada yang tersisa,” ujar Newey. “Kami mungkin melakukan pekerjaan lebih baik dari kompetitor dalam mengembangkan penggunaan posisi knalpot terbaik dari peraturan saat ini, jadi sayangnya kami akan merasa paling kehilangan keuntungan.” (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR