Vodafone mengikat kontrak dengan McLaren di Interlagos pada 2007. “Untuk semua orang di tim Vodafone McLaren Mercedes, GP Brazil menandai akhir dari salah satu era, akan menjadi GP terakhir dengan Vodafone sebagai partner kami,” buka Whitmarsh.
“Vodafone akan melangkah keluar dari titel partner setelah melalui tujuh musim fantastis bersama kami. Selama masa itu, kami memenangkan satu gelar juara dunia dan 34 seri bersama, dan juga mendapatkan 30 pole position dan 24 fastest lap,” lanjutnya.
“Kami juga membawa pulang kenangan bahagia bersama, beberapa akan selalu kami kenang seumur hidup. Saya sendiri tidak akan lupa naik-turunnya emosi dalam diri saya, duduk di sisi pitwall di Interlagos ini lima tahun lalu, saat kami memenangkan gelar juara dunia dan pada setiap tikungan dari setiap putaran dalam setiap balapan. Terima kasih, Vodafone. Kekuatan untukmu!,” tambahnya.
Jenson Button pun merasakan hal emosional. Betapa tidak, separuh dari prestasi kemenangan F1 diraihnya di atas mobil Vodafone-McLaren. Jenson menyayangkan akhir kerjasama, ironisnya terjadi pada sirkuit Interlagos, tempat ia memenangkan juara seri terakhirnya. “Pastinya, saya punya kenangan sangat menyenangkan di Brazil. Di sinilah saya memenangkan gelar juara dunia pada 2009. Juga tempat saya memenangkan seri F1 terakhir, yaitu tahun lalu lalu untuk Vodafone McLaren Mercedes,” ujar Button.
“Tahun ini cukup rumit, sangat berat untuk kembali ke Sao Paulo dan menyadari kalau tim belum menang sekalipun sejak balap tahun lalu, tapi sejujurnya malah membuat saya terpacu untuk mengakhiri musim ini dengan catatan positif,” yakin Button. (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR