Menurut Barrichello, Ferrari bukan satu-satunya tim yang bisa memberikan kebahagiaan dalam karir balapnya. Hal ini ia sudah ia alami sendiri pasca keluar dari tim tersebut. Dimana ia masuk ke tim BAR Honda yang akhirnya diambil alih oleh Ross Brawn pasca pengunduran diri manufaktur asal Jepang itu tahun 2008 lalu.
Tapi ternyata itu membawa efek positif, lantaran bersama tim Brawn GP (sekarang Mercedes GP), Barrichello berhasil tampil kompetitif dan kembali merasakan podium puncak di Formula 1. Meski akhirnya karirnya harus berhenti di tim Williams beberapa tahun kemudian.
“Keluar dari tim Ferrari berarti dipecat, tapi hidup takkan berhenti ketika keluar dari Ferrari. Lantaran saya sudah merasakannya bersama tim Brawn GP. Memang ada perasaan sensasional ketika masih bersama tim Ferrari. Tapi setelah itu akan ada perasaan menyakitkan. Namun setelahnya lagi, anda bisa bebas berkomentar tentang pengalaman di tim Ferrari,” beber Barrichello.
“Saya turut simpatik pada Massa, sebab ketika rumor itu menyeruak, saya juga ada di Italia. Mungkin lebih karena menjalani karir sebagai jurnalis, tapi saya tidak tega menanyakan hal itu padanya. Sebab posisi kami adalah teman sekaligus keluarga. Sekarang Massa harus membuka diri pada hal-hal baru, termasuk untuk tim-tim yang butuh skill dan pengalamannya,” saran mantan rekan setim Michael Schumacher itu.
Kabarnya Massa sendiri tertarik untuk balapan di ajang balap DTM (Deutsche Tourenwagen Masters) alias balap turing master di Jerman. Namun belum ada kejelasan secara resmi yang dirilisnya tentang hal itu. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR